Oleh : Mohammad S. Gawi
Pers, Perguruan Tinggi dan Lembaga Pengadilan adalah tiga institusi yang diharapkan mengubah wajah dunia. Pers dengan tulisannya, Perguruan Tinggi dengan budaya ilmiah dan semangat intelektualnya dan Pengadilan dengan palunya.
Kalimat ini dilontarkan Mohamad Natsir, salah seorang negarawan intelek dalam pertemuan dengan Pers dalam dan luar negeri di tahun 1948. Pesan yang sama dilontarkan Alvin Tofler, futorolog yang menggemparkan dunia melalui pengantar bukunya yang populer “Gelombang Ketiga” di tahun 1980.
Di Indonesia, tantangan ini disambut dengan lapang dada oleh insan pers. Namun, dalam menjalankan tugasnya, tidak sedikit yang harus jadi korban kekerasan mulai dari luka berat hingga meninggal dunia.
Seperti kita saksikan setiap harinya melalui media massa, kedua institusi lain seperti pengadilan mengalami pembusukan akibat banyak hakim terlibat korupsi, ditangkap dan masuk penjara. Institusi Perguruan Tinggi pun ternodai dengan maraknya plagiat, ijazah palsu, skripsi hingga disertasi jiplakan.
Tidak sedikit dosen yang bukannya mengamalkan ilmu, namun malah merapat ke istana, menjilat pemangku kekuasaan dan menggut pada kebijakan busuk yang merugikan rakyat dan merusak masa depan bangsa.
Kenyataan inilah yang menjadi pemicu para jurnalis untuk terus bersekutu; mengorganisir diri mempertajam kritikan dan memperketat pengawasan sosial yang menjadi tugasnya (UU Pers No. 40/1999). Kenyataan inilah yang menginspirasi kami, jurnalis dari berbagai daerah untuk bersatu melawan penindasan, membuka ruang bagi publik dan menggalang para politisi dan birokrat putih untuk bersama membangun bangsa dengan misi masing-masing.
Tanggal 3 Mei 2025, tepat hari Kebebasan Pers se-dunia, kami hadir menyapa khalayak melalui media online; Pintas.satu, yang hari ini sudah muncul di situs web dan menghiasi wajah media sosial yang lain. Seperti media online lainnya, Pintas.satu siap memenuhi dahaga khalayak akan informasi dengan mengusung visi sebagai Sumber Informasi dan Corong Aspirasi.
Seperti semangat Hari Kebebasan Pers se-dunia tanggal 3 Mei 1991 yakni menghapus kekerasan dan memperjuangkan persamaan hak sesuai Deklarasi Windhoek, kami kru Pintas.satu mengambil momentum ini sebagai hari kelahiran sekaligus mendeklarasikan diri sebagai pelopor kebebasan pers.
Dari dalam ruang kecil di sudut kota Jakarta, kami mengumandangkan semangat itu dengan penuh optimis. Harapan kami kepada Khalayak Pembaca; dukung kami demi kemajuan dan martabat bangsa.
Oleh : Mohammad S. Gawi
(Pimred Pintassatu.Com)
Posted in Gagasan
Beredar kabar bahwa KP4S akan menggelar aksi…
BANDA ACEH I Pintssatu.Com I – Ratusan…
JAKARTA I Pintassatu.Com I — Pada acara…
JAKARTA, PINTASSATU.com I – Kejaksaan Agung (Kejagung)…
JAKARTA I Pintassatu.com I – Pihak Satuan…
KABUPATEN BOGOR I Pintassatu.Com I – Prilaku calon…
TANGSEL I Pintassatu.com I – Tidak mau…