Gubernur Babel Melepas 370 Jamaah Haji 2025, di Terminal VIP Bandara Depati Amir
Daerah
PANGKAL PINANG I Pintassatu.com | – Gubernur…
BANDA ACEH I Pintassatu.ComI – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Banda Aceh bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) menyelenggarakan dialog budaya bertajuk “Budaya Aceh di Era Transformasi Teknologi Informasi Digital” di Hermes Palace Hotel, Rabu (7/5/2025).
Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh Aceh, di antaranya Teuku Saifullah, Syarifah Munira, Dr. Yusuf Al-Qardhawy, MH, Dr. Tarmizi Daud, MA, Dr. Jamaluddin, MA, Tuanku Muhammad, Dr. Roslina Jalil, MH, Abdul Hadi atau yang dikenal dengan nama Jhonny Kapluk, serta tokoh-tokoh lainnya.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut yakni Dr. Taqwaddin, SH, SE, M.S (Ketua ICMI Aceh dan dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala), Dr. Husna Amin, M.Hum (pakar filsafat), Prof. Kamaruzzaman, Ph.D (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry), dan H. Rafly Kande (seniman dan budayawan Aceh).
Dalam paparannya, Dr. Taqwaddin menekankan bahwa budaya tidak pernah melahirkan perilaku buruk. Menurutnya, tindakan korupsi tidak bisa dikategorikan sebagai budaya, melainkan praktik menyimpang.
“Budaya selalu menciptakan nilai-nilai yang baik. Korupsi bukanlah budaya, tapi bentuk perilaku yang menyimpang dari nilai kebaikan,” tegasnya.
Sementara itu, seniman Aceh Rafly Kande mengajak masyarakat Aceh untuk bangga terhadap jati diri dan warisan budayanya. Iajuga menyoroti pentingnya adaptasi terhadap teknologi digital di era sekarang.
“Bangsa Aceh harus bangga dilahirkan di tanah Aceh. Hadapi perubahan zaman dan ambil peluang dari perkembangan teknologi untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya. Ia juga menyinggung fenomena penggunaan platform seperti TikTok di kalangan masyarakat.
“Budaya main TikTok sekarang banyak karena masyarakat sedang mencari penghasilan. Ini bagian dari adaptasi digital yang terjadi di masyarakat,” kata Rafly.
Sementara itu, Dr. Husna Amin menekankan bahwa esensi syariat Islam mampu membentuk moral umat manusia di tengah derasnya arus informasi.
“Syariat Islam sejatinya memiliki kekuatan membentuk karakter dan moral manusia,” jelasnya. Dalam kesempatan yang sama, antropolog Prof. Kamaruzzaman menjelaskan tentang
perkembangan fase peradaban manusia yang saat ini telah memasuki fase keempat.
“Manusia melewati empat fase perkembangan: tradisional, modern, postmodern, dan kini kita berada di fase planetary,” paparnya.
Dialog ini menjadi ruang reflektif dan strategis bagi masyarakat Aceh untuk memahami tantangan dan peluang dalam menjaga serta mengembangkan nilai-nilai budaya di tengah derasnya arus transformasi teknologi digital. PS.W. 005725
Posted in Daerah, Indeks Berita
PANGKAL PINANG I Pintassatu.com | – Gubernur…
JAKARTA I Pintassatu.Com I — Pada acara…
ACEH, PINTASSATU.com ⸻⸻ “Pulau Kami, Harga Diri…
BANDA ACEH – Minyak nilam asal Aceh…
BOGOR, PINTASSATU.com – Seorang pria bernama Ayon (60)…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Guna memperlancar langkah penyelidikan…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit…
JAKARTA I Pintassatu.Com I — Badan Pengawas…
DEPOK, PINTASSATU.com I – Akhirnya 18 Kafifah…