Gelar Rapat di Luar Daerah, Kebijakan Bupati Sofyan Puhi Disorot BEM UG

GORONTALO I Pintassatu.Com I – Kebijakan Bupati Sofyan Puhi kembali menuai sorotan tajam. Kali ini datang dari  Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gorontalo (UG), Erlin Adam yang secara tegas menentang pelaksanaan rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di luar daerah oleh  Pemkab setempat.

Presiden BEM UG menilai tindakan Bupati Sofyan Puhi tersebut merupakan bentuk pengabaian terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja negara.

Dalam  instruksi itu, seluruh kepala daerah diminta untuk melakukan pengetatan anggaran, termasuk membatasi kegiatan perjalanan dinas dan  penggunaan fasilitas yang membebani keuangan daerah.

“Di tengah gencarnya seruan efisiensi anggaran, Bupati Sofyan justru menggelar rapat di luar daerah. Ini bukan hanya tidak patuh pada instruksi pusat, tetapi juga  mencerminkan ketidakpedulian terhadap kondisi fiskal daerah,” ujar Erlin Adam,  Jumat (23/5/2025).

Pres BEM UG juga  menyebutkan bahwa kegiatan tersebut menunjukkan lemahnya komitmen Bupati dalam menjalankan prinsip pengelolaan anggaran yang bijak.

Padahal, pemerintah pusat dan Kementerian Dalam  Negeri telah mengeluarkan sejumlah surat edaran yang menekankan pentingnya optimalisasi anggaran untuk kepentingan prioritas pembangunan.

Tak Hanya Itu, Erlin juga  mempertanyakan urgensi rapat Forkopimda yang digelar di luar daerah. Menurutnya, fasilitas pemerintah daerah seperti aula kantor bupati atau ruang rapat dinas dapat dimanfaatkan tanpa harus membebani APBD.

“Ini adalah bentuk pemborosan. Ketika masyarakat diminta berhemat, pemimpinnya malah bermewah-mewah dengan anggaran rakyat. Kami menolak keras gaya kepemimpinan semacam ini,” tegas Erlin.

Lebih lanjut, Presiden BEM UG mendesak agar Inspektorat Daerah dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) segera melakukan audit terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut, termasuk transparansi anggaran yang digunakan.

Bahkan Kata Presiden BEM UG, tindakan Bupati Sofyan Puhi bertolak belakang dengan semangat efisiensi anggaran yang digelorakan pemerintah sebagai upaya jangka panjang menjaga keberlanjutan fiskal negara.

Dirinya menilai, jika praktik seperti ini dibiarkan, maka akan merusak kepercayaan publik terhadap tata kelola pemerintahan daerah.

“Sudah saatnya publik  bersuara. Kami akan terus mengawal agar setiap rupiah dari  anggaran publik  digunakan tepat sasaran, bukan untuk kepentingan seremonial dan  gaya hidup birokrasi,” tutup Erlin Adam,  Presiden BEM UG. I PS.W.0024225