WhatsApp Image 2025-05-03 at 14.42.22_13911e40

Polda Tak Lagi Dipercaya, Mahasiswa Laporkan Dugaan Beking Tambang ke Mabes Polri

Admin | Jun 5, 2025

Polda Tak Lagi Dipercaya, Mahasiswa Laporkan Dugaan Beking Tambang ke

GORONTALO I Pintassatu.com I – Suasana di depan Mapolda Gorontalo memanas setelah puluhan mahasiswa dari Aliansi Pemuda dan Rakyat Gorontalo Peduli Lingkungan (APGPL) turun ke jalan.

Aksi ini merupakan bentuk keresahan terhadap aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) yang semakin menggila di Kabupaten Pohuwato.

Massa yang datang dengan spanduk dan  pengeras suara menyampaikan tiga poin  tuntutan utama. Ketiganya langsung ditujukan kepada institusi kepolisian, khususnya Polda Gorontalo.

Tuntut Penegakan Hukum Tanpa Tebang Pilih Dalam orasinya, massa menekankan agar Polda mengusut tuntas keberadaan tambang ilegal yang menggunakan alat berat. Mereka menyoroti figur yang disebut-sebut terlibat langsung di lokasi tambang.

Tiga tuntutan utama mereka adalah,

1. Mendesak aparat menindak semua pihak yang terlibat dalam operasi tambang ilegal, termasuk sosok bernama Albert;

2. Memastikan penertiban alat berat dilakukan adil dan  menyeluruh tanpa pilih kasih;

3. Mendorong Kapolda lewat Dirkrimsus menginvestigasi dugaan beking aparat terhadap kelompok “Tim Joker,” yang dituding sebagai mafia  tambang.

Nama Kombes Ahmad Disebut, Mahasiswa Minta Klarifikasi.

Orasi yang berlangsung penuh emosi itu juga  menyinggung langsung nama salah satu petinggi Polda. Mahasiswa menuntut kejelasan atas dugaan keterlibatan perwira menengah polisi dalam aktivitas tambang.

“Ada nama Kombes Ahmad, kami minta klarifikasi dari pihak Polda Gorontalo, bahwa otak dan dalang dari permainan di PETI Pohuwato adalah beliau jangan sampai dugaan ini benar-benar terjadi,” tegas Kevin dalam orasinya, sebagaimana dikutip dari klikgorontalo.

Ia juga  menduga pengaruh Kombes Ahmad begitu besar dalam tubuh institusi kepolisian daerah. “Jadi kami minta ke Polda Gorontalo untuk segera menindak, mencari tau dan  menyelidiki apakah benar di atas Kombes Rudi ada Kombes Ahmad,” lanjutnya.

Laporan ke Mabes Polri Bukti Ketidak percayaan.

Tidak puas hanya dengan aksi di Gorontalo, APGPL membawa perkara ini ke tingkat pusat. Menurut juru bicara aksi, Arya Sahrain, mereka telah mengirimkan tim ke Mabes Polri.

“Jadi selain di Polda, tim kami saat ini sudah menuju ke Mabes untuk melaporkan maraknya pelaku PETI di Pohuwato sekaligus adanya oknum-oknum pejabat Polda yang diduga membekingi aktivitas tersebut,” ujarnya kepada media.

Alasan mereka sederhana tidak lagi percaya pada aparat di Polda Gorontalo.

“Dengan bukti yang ada maka kami yakin 100 persen Mabes akan menindaklanjutinya. Sementara di Polda hanya 20 persen, sementara 80 persen pihak Polda tidak akan menindaklanjutinya,” tandas Arya. II PS.W.0024225

 

Posted in ,

Berita Menarik

Tokoh Pemuda Dompu Tolak PPS

JAKARTA I Pintassatu.Com I – Tokoh pemuda…

Warga Lombok Menolak Aksi Tutup Tano Yang Digelar KP4S

Beredar kabar bahwa KP4S akan menggelar aksi…

Baca Juga

Pria Usia 60 Tahun Hilang di Gunung Salak, Tim SAR Melakukan Pencarian

KABUPATEN BOGOR, PINTASSATU.com – I Pria 60…

Pria 60 Tahun yang Hilang di Gunung Salak Bogor Ditemukan Tewas

BOGOR, PINTASSATU.com – Seorang pria bernama Ayon (60)…

CFD Bundaran HI Ditiadakan, Namun Antusiasme Warga Tetap Tinggi

JAKARTA PUSAT I Pintassatu.Com I — Minggu…

Sari Yuliati: Kenaikan Gaji Hakim 280 Persen Harus Diiringi Integritas dan Pengawasan

JAKARTA, PINTASSATU.com I – Keputusan Presiden Prabowo…