WhatsApp Image 2025-05-03 at 14.42.22_13911e40

Menyusul Peringatan Gempa Magnitudo 8,5 SR, HMI Nusra Ancam Demo BBWS NT I, Minta Proyek Bendungan Meninting Dihentikan

Admin | Jun 10, 2025

Untitled-4145

MATARAM I Pintassatu.com I – Ketua Bidang Pemerintahan dan Kebijakan Publik, Badko HMI Bali- Nusra,Aditya Kusuma Putra, sebelumnya, mendesak Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara I (BBWS NT I), untuk segera menghentikan pembangunan Bendungan Meninting.

“ Bendungan meninting harus segera diaudit dan uji laboraturium, “ ujarnya di Mataram belum lama ini.

Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bali – Nusa Tenggara (Nusra), mengancam akan segera kembali turun aksi demonstrasi, bila BBWS NT I, tidak segera menghentikan sementara pekerjaan proyek Bendungan Meninting, seraya menunggu hasil audit dan uji lab terhadap mutu beton yang ada dalam pekerjaan Bendungan Meninting.

Sikap HMI itu,menyusul ada peringatan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto Dalam peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) di Mataram pada 26 April 2025 lalu.

Fungsionaris Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Muaidin menilai pembangunan Bendungan Meninting masih meninggalkan banyak masalah. Antara lain terkait letak bendungan yang diduga berada di titik rawan gempa, bahan material yang perlu diuji lagi, dan standar pembangunan yang dianggap merugikan masyarakat sekitar, serta peresmian yang telah melewati jadwal awal.

“Bendungan ini bukan hanya tidak tepat waktu yang memberikan gambaran ada masalah, tapi juga menurut kami sangat bahaya bagi keselamatan masyarakat,” Ujarnya pada media di Jakarta pada Jum’at (6/6/2025)

Sementara itu, Ketua Badan Koordinasi HMI Bali Nusa Tenggara, Riski Febrian secara langsung mendesak baik  Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Kementerian Pekerjaan Umum, BWS NT 1, BUMN maupun perusahaan mitra agar segera menghentikan pembangunan Bendungan Meninting.

“Kami minta seluruh stakeholder, baik  menteri maupun Satker pelaksana proyek ini, hentikan pembangunan yang berbahaya bagi  masyarakat ini,” Tegas Riski.

Sebagaimana diketahui, Seperti berita yang dilansir Pintassatu.com sebelumnya, tentang gempa bumi Lombok pada 29 Juli 2018, adalah sebuah gempa darat berkekuatan 6,4 Mw yang melanda Pulau Lombok.  Gempa bumi ini menimbulkan Korban 20 orang tewas 401 luka-luka 10.062 mengungsi.

Serta Gempa bumi yang terjadi pada tanggal 5 Agustus 2018, terjadi pada pukul 19:46:38 WITA, dengan Kekuatan 6.9 MW 7.0 ML, Gempa ini menimbulkan Korban 564 orang tewas, 7.000 orang luka-luka, 67.875 rumah rusak, 468 sekolah rusak, 352.793 orang mengungsi.

Berdasarkan Data BNPB, Kecamatan Gunungsari Lombok Barat Termasuk Wilayah Terdampak Gempa Paling Parah.

Sebanyak hampir 11 ribu rusak berat, 2 ribuan rusak sedang, dan angka yang mirip untuk rusak ringan.

Akibatnya, kecamatan ini pun tercatat menghimpun angka pengungsi tertinggi. Paling sedikit 82 ribu warganya terpaksa mengungsi, baik karena kondisi rumah yang tidak mungkin mereka tinggali maupun karena efek trauma yang mereka masih rasakan.

Di Kecamatan ini juga terdapat korban jiwa paling banyak. Dari 40 korban meninggal berdasarkan data terakhirnya, ada 17 orang adalah warga Kecamatan Gunung Sari.

Proyek Bendungan Meninting, merupakan proyek ambisius yang menggunakan APBN Kementerian PUPR yang menghabiskan 1,4 triliun rupiah.

Bendungan Meninting mulai dibangun pada tahun 2019. Pembangunan bendungan ini ditargetkan selesai pada tahun 2024. Beberapa artikel menyebutkan target rampung pada Agustus 2024, dan ditargetkan peresmian pada triwulan pertama tahun 2025.

Bendungan ini memiliki manfaat irigasi bagi  sawah seluas 1.559 ha, air baku 0,15 m³/detik dan potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro 0,8 MW. serta dapat mereduksi banjir di area 53,6 hektar. Meninting dibangun pada periode 2019-2024 dengan anggaran Rp 1,4 triliun.

Bendungan Meninting memiliki ketinggian 74 meter. Ketinggian ini diukur dari dasar waduk ke puncak bendungan. Bendungan ini dibangun di atas lahan yang terletak di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Sebagai informasi, bahwa Jumlah bendungan yang tersebar di wilayah NTB saat ini sebanyak 74 bendungan. Dikatakan, NTB menjadi provinsi dengan jumlah bendungan terbanyak di Indonesia.

Sayangnya, bendungan ini ditengarai dibangun di kawasan patahan lempeng yang rawan gempa dan  sangat beresiko terhadap keselamatan masyarakat serta produktivitas pertanian.

Adit Kusuma Putra menjelaskan, Proyek bendungan Meninting dibangun oleh 2 oleh perusahaan BUMN sebagai pemenang tender diantaranya :

1.   PT. Nindya Karya, APBN TA. 2018, dengan kontrak senilai Rp. 481.334 Miliar.

2.   Dan PT. Hutama Karya  Wil.IV (Persero) APBN TA. 2018, dengan kontrak senilai Rp. 875.249 Miliar.

Selain 2 perusahaan BUMN itu, ada pula  beberapa perusahaan konsultan perencanaan,
konsultan pengawas, serta pekerjaan fisik tambahan, seperti :

1.   PT. Terass Erojaya, studi Amdal,  Studi AMDAL Bendungan Meninting, APBN TA. 2015, Pagu senilai Rp. 1.000 M

2.   PT. Indra Karya  (persero) Devisj Engineering I, Sertifikasi Desain Bendungan Meninting. APBN TA. 2017,  kontrak senilai Rp. 1.214 M

3.   PT. Indra Karya  (persero) Devisj Engineering I, Supervisi Pembangunan Bendungan Meninting, APBN TA. 2018, kontrak senilai Rp. 48. 344 M

4.   PT. Dinamika Rancang Tirta, Review Jaringan Irigasi West Divertion Canal (Suplai Bendungan Meninting), APBN TA. 2020, Kontrak senilai Rp. 1.900 M

5.   PT. Soma Ekspresi, SID Penyedia Air Baku Bandungan Meninting, APBN TA. 2020, kontrak senilai Rp. 1.411 M.

6.   PT. Dehas Inframedia Karsa, Rencana Tindak Darurat Bendungan Meninting, APBN TA. 2020, Kontrak senilai Rp. 1.356 M

7.   PT. Helium Persada Konsultan, Supervisi Normalisasi Alur dan  Perkuatan Tebing Sungai 0 Dokumen NF K SYC, APBN TA. 2023, Kontrak senilai Rp. 643, 9 Juta.

8.   PT. Arya Graha Putratama, Normalisasi Alur dan  Perkuatan Tebing Sungai 0 Dokumen NF K SYC, APBN TA. 2023, Kontrak senilai Rp. 13.973 M

Dengan adanya persoalan ini, Aditya Kusuma Putra mendesak Kapolri,  Kejaksaan Agung RI, Kapolda NTB, Kejati NTB, untuk mengambil tindakan tegas melakukan evaluasi, audit terhadap Bendungan Meninting.

Secara terpisah, Ahli Geologi NTB, Kusnadi mengatakan secara umum pulau Lombok memiliki dua potensi besar terjadi Gempa Bumi.

“Kalau terkait dengan gempa bumi  di Lombok memang ada dua potensi besar gempa. Yakni zona subduksi selatan dan sesar naik dari flores di utara,” kata Kusnadi saat di hubungi wartawan, Jumat (6/6).

Lebih lanjut, Kusnadi menjelaskan dari  bagian sesar naik dari flores di utara itu contoh Gempa bumi 2018. “Seperti yang terjadi tahun 2018 skalanya 7 – 7,5  skala richter,” jelas dia

Sementara, potensi gempa dari  selatan menurut peneliti geologi ini, lebih besar dari Utara kisaran 8 – 9 skala richter. “Itukan dari  zona tumpukan lempeng,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan peringatan BNPB tentang ancaman gempa bumi 8,5 magnitudo untuk memberikan informasi untuk langkah mitigasi. “Terkait dengan peringatan potensi gempa sifatnya mitigasi untuk memberikan informasi terkait dengan potensi gempa yg dapat terjadi akibat dari  adanya dua  sumber gempa itu,” jelasnya.

Saat ditanya, bagaimana tanggapan soal kekhawatiran masyarakat dengan jebolnya bendungan meninting di Lombok Barat itu akibat NTB diperingatkan terjadi gempa 8,5 magnitudo. Kusnadi menjelaskan dalam pembangunannya Proyek Strategi Nasional (PSN)  suda melakukan kajian geotek dan  kegempaan untuk menentukan jenis dan  model struktur bangunan yang tahan terhadap potensi MMI (Modified Mercalli Intensity) gempa maksimal di pulang Lombok

“Kalau kita bicara terkait pembangunan bendungan sudah ada SNI. Jadi biasanya proyek-proyek strategi nasional sudah dihitung semua struktur serta potensi MMI gempa maksimal di pulang Lombok,” beber dia.

Sementara, saat disentil bagaimana jika terjadi gempa saat proses pembangunan bendungan terbesar di Lombok Barat itu. Ia mengatakan dampak tidak akan banyak masalah.

“Kalau seandainya terjadi gempa saat proses pembangunan tidak terlalu banyak masalah. Mereka juga  pasti memperhitungkan proses pembangunan,” jelas dia.  

II PS. W. 00325

 

Berita Menarik

Basarnas Kendari Evakuasi 352 Orang dari KM Alif Berkah 01 yang Kandas di Perairan Pulau Bokori

KENDARI I Pintassatu.com I – Kepala Kantor Pencarian…

Manajemen Pemerintah Prabowo Dipertanyakan

JAKARTA I Pintassatu.Com I — Hasan Nasbi…

Samarinda Dikepung Banjir

KOTA SAMARINDA I Pintassatu.Com I – Kota…

Baca Juga

Pria 60 Tahun yang Hilang di Gunung Salak Bogor Ditemukan Tewas

BOGOR, PINTASSATU.com – Seorang pria bernama Ayon (60)…

PRESS CONFERENCE : PEMUDA CENDEKIAWAN MUSLIM INDONESIA (PEMUDA ICMI)

JAKARTA I Pintassatu. Com  I – Jumat…

Kecamatan Beji Depok Berperan Aktif Berantas Premanisme dan Ormas

DEPOK I Pintassatu.com l Upaya Beji bersinergi…

Depok Marak Kasus Tindak Pidana Eksploitasi Anak Polisi Berhasil Amankan 2 Pelaku

DEPOK, PINTASSATU.com – Tindak pidana perdagangan orang…

Menaker Terbitkan SE Larangan Diskriminasi dalam Proses Rekrutmen Tenaga Kerja

JAKARTA I Pintassatu.com I – Menteri Ketenagakerjaan…