Dampak Akses Tertutup, Pabrik Semen Gresik Rembang Setop Beroperasi

REMBANG I Pintassatu.com I – PT Semen Gresik mengumumkan penghentian sementara operasional Pabrik Rembang menyusul adanya tindakan pembatasan akses suplai batu kapur di jalan  hauling oleh Pemerintah Desa Tegaldowo sejak 7 Mei 2025 lalu.

Kebijakan tersebut berdampak langsung terhadap proses produksi pabrik yang sangat bergantung pada pasokan batu kapur sebagai bahan baku utama.

Perwakilan PT Semen Gresik, Abdul  Manan, menjelaskan bahwa akibat dari  pembatasan tersebut, perusahaan tidak mampu memenuhi kebutuhan suplai bahan baku secara optimal.

“Sejak pembatasan diberlakukan, pasokan batu kapur ke pabrik kami sangat terganggu. Hal ini memaksa kami untuk mengambil langkah berat, yakni  menghentikan sementara operasi Pabrik Rembang,” ujar Abdul  Manan.

Ia menambahkan bahwa keputusan penghentian sementara ini telah melalui pertimbangan yang sangat matang dengan memperhatikan berbagai aspek operasional dan dampaknya.

“Kami juga  melakukan penyesuaian terhadap sejumlah pekerjaan yang berada dalam lingkup operasional pabrik. Ini langkah strategis agar perusahaan tetap dapat berjalan efisien di tengah situasi yang tidak ideal,” jelasnya.

Terkait penghentian operasional, Abdul  Manan menegaskan bahwa perusahaan tetap mengedepankan komunikasi terbuka dan transparan kepada seluruh pemangku kepentingan.

“Kami berkomitmen membangun komunikasi yang baik  dengan semua pihak dan memastikan semua perkembangan situasi ini dapat dipahami secara utuh. Selain itu, kami juga terus melakukan langkah mitigasi agar dampaknya terhadap pekerja, masyarakat sekitar, dan lingkungan dapat ditekan seminimal mungkin,” tegasnya.

Ia juga  menyampaikan bahwa perusahaan tidak tinggal diam. Saat ini, PT Semen Gresik terus berupaya menjalin dialog dan mencari solusi terbaik demi keberlangsungan operasional pabrik.

“Kami berharap bisa segera menemukan jalan keluar bersama, agar aktivitas produksi dapat berjalan normal kembali dan memberi manfaat tidak hanya bagi perusahaan, tapi juga masyarakat sekitar,” kata Abdul Manan.

Dalam  masa penghentian sementara ini, perusahaan juga memanfaatkannya untuk melakukan evaluasi dan  peningkatan fasilitas.

“Kami akan mengoptimalkan masa henti operasi ini untuk melakukan perbaikan dan  peningkatan di berbagai lini, sehingga ketika produksi kembali berjalan, pabrik bisa beroperasi lebih optimal,” ujarnya.

Sebagai bagian dari SIG Group, PT Semen Gresik menyatakan komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan dan kepatuhan pada regulasi.

“Kami beroperasi dengan mengedepankan tata kelola yang baik  dan  prinsip-prinsip keberlanjutan. Ketersediaan produk juga  tetap kami jaga  agar kebutuhan pelanggan bisa terpenuhi,” ungkap Abdul Manan.

Terakhir, pihak perusahaan berharap masyarakat bisa memahami kondisi yang tengah dihadapi. “Kami mohon pengertian dan dukungan dari seluruh masyarakat, agar kami bisa segera berproduksi kembali seperti semula,” pungkasnya.

II PS. W. 0025525