TANJUNGPINANG, PINTASSATU.com – Di balik sorot lampu patroli dan hiruk pikuk penegakan hukum, ada satu kisah yang menghangatkan hati dari sudut kota Tanjungpinang.
Seorang bhayangkara tak hanya menjalankan tugas sebagai pelindung dan pengayom, tetapi juga menjadi pelipur lara bagi mereka yang hidup dalam kesulitan.
Namanya Bripka Zulhamsyah Putra, sosok sederhana dari jajaran Polresta Tanjungpinang, yang dalam diamnya menorehkan kisah kemanusiaan yang tak biasa.
Ia tak pernah berniat menjadi pahlawan. Tapi sejak lebih dari empat tahun lalu, langkah kakinya tak pernah berhenti menyusuri gang-gang sempit, pelantar-pelantar tua, hingga pesisir kampung nelayan di ujung kota.
Bukan untuk razia senjata tajam, narkoba, atau pelanggaran lalu lintas. Melainkan “Razia Perut Lapar ”—sebuah gerakan sosial yang lahir dari empati, dan tumbuh menjadi harapan.
Setiap bungkusan sembako yang dibagikan, setiap senyuman yang ia tebarkan, adalah bentuk cinta kepada tanah kelahirannya.
Tukang becak, pedagang kaki lima, ojek pangkalan, janda lansia, hingga anak-anak jalanan— semua mendapat sentuhan tangan hangat dari Bripka Zulhamsyah.
Tak ada kamera, tak ada sorotan media. Karena baginya, memberi bukan soal terlihat, tetapi tentang keikhlasan.
Beberapa bulan terakhir, pria yang bertugas di Sat Intelkam itu memang tak terlihat di pemberitaan. Namun bukan berarti ia berhenti.
Justru di situlah ia sedang membuktikan: bahwa pengabdian tak butuh tepuk tangan.
“Polri Untuk Masyarakat bukan hanya slogan. Itu harus dibuktikan dengan tindakan,” tuturnya lirih, mata berkaca saat ditemui usai menyerahkan bantuan di Pulau Penyengat, Minggu (29/6/2025).
Dalam momen Hari Bhayangkara ke-79, langkahnya kembali menjadi sorotan.
Bukan karena sebuah penghargaan, tetapi karena konsistensi dalam sunyi. “Pak Zul itu beda,” kata seorang penambang pompong yang menerima bantuan. “Beliau datang bahkan sebelum kami sempat meminta.”
Meski gagal dalam seleksi Sekolah Perwira tahun ini, Zulhamsyah tak menunjukkan kekecewaan. Ia memilih untuk tetap melayani rakyat kecil.
“Kalau ditanya, mungkin saya tidak akan ikut seleksi lagi. Tapi jika pimpinan mengarahkan, saya siap. Saya percaya rezeki sekolah akan datang di waktu yang Allah tentukan,” ucapnya dengan rendah hati.
Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin, Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol Hamam Wahyudi, dan para jurnalis yang selama ini ikut menyuarakan kebaikan.
Dirgahayu Polri ke-79. Melalui langkah-langkah kecil seperti Bripka Zulhamsyah, Polri menunjukkan wajahnya yang paling manusiawi—bahwa menjaga hukum bukan hanya menindak, tetapi juga mengayomi.
Bahwa tak semua pelanggar harus dihukum, karena terkadang, mereka hanya butuh dipeluk. I PS.W.00350
Posted in Daerah, Indeks Berita
JAWA TIMUR, PINTASSATU.com – Terkait Kasus dugaan…
SUMBAWA BARAT I Pintassatu.Com I — Mulai…
DEPOK, PINTASSATU.com I – Bandar sabu dan…
KABUPATEN BOGOR, PINTASSATU.com I Malang benar nasib…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Mabes Polri menggelar Sports…
JAKARTA I Pintassatu.Com I – Penyidik Subdit…
BOGOR KOTA, PINTASATU.com – HUT Polri tidak hanya…