WhatsApp Image 2025-05-03 at 14.42.22_13911e40

Keluarga Juliana Marins Tuntut Keadilan, Minta Jenazah Diotopsi Ulang

Admin | Jul 2, 2025

SnapInsta.to_514616925_18527546353063234_9145676288021601946_n

JAKARTA, PINTASSATU.com – Ibunda Juliana, Estela Marins, dalam wawancara emosional dengan program Fantástico dari TV Globo, menyebut bahwa kematian putrinya bukan sekadar kecelakaan biasa.

“Ini sangat menyakitkan dan  membuat kami marah. Orang-orang ini telah membunuh putri saya,” kata Estela dengan suara bergetar.

Sementara sang ayah, Manoel Marins, memaparkan kronologi yang membuat keluarga semakin yakin bahwa terdapat unsur kelalaian berat.

Menurutnya, sang pemandu meninggalkan Juliana sendirian di jalur pendakian setelah ia mengeluh kelelahan.

“Dia ditinggal hanya karena pemandunya ingin merokok. Untuk merokok! Saat kembali, putri saya sudah hilang dari pandangan,” tegas Manoel.

Menurut penuturan Manoel, kejadian bermula sekitar pukul 04.00 pagi. Juliana meminta istirahat karena merasa lelah.

Pemandu menyuruhnya duduk di tempat dan kemudian pergi sekitar 5–10  menit untuk merokok. Saat kembali, Juliana sudah tak terlihat lagi.

Dua jam berselang, tepat pukul 06.08 pagi, pemandu mengaku baru melihat Juliana kembali dari kejauhan dan merekam sebuah video untuk dilaporkan ke atasannya.

Bagi keluarga, kejadian itu menjadi bukti nyata bahwa keselamatan wisatawan tidak dijaga dengan semestinya.

Bahkan, menurut Manoel, perusahaan wisata menjual paket pendakian lewat kios-kios kecil tanpa memberikan informasi akurat tentang tingkat kesulitan jalur.

“Seolah-olah ini jalur ringan, padahal berbahaya,” katanya.

Keluarga juga menyalahkan pihak pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang dianggap lambat dalam memberikan respons setelah laporan hilangnya Juliana diterima.

“Koordinator taman terlambat menghubungi tim penyelamat,” tegas Manoel.

Keluarga besar Juliana Marins berharap autopsi ulang ini bisa menjadi titik terang. Mereka menuntut kejelasan, siapa yang harus bertanggung jawab atas kehilangan putri  mereka yang dicintai.

“Kami tidak akan berhenti sampai kebenaran terungkap. Putri kami mati karena ditelantarkan,” kata Estela dengan penuh duka. I neo

 

Berita Menarik

Samarinda Dikepung Banjir

KOTA SAMARINDA I Pintassatu.Com I – Kota…

NTB Siap Jadi Tuan Rumah PON XII

Pintassatu.com, Jakarta – Pada tahun 2028 PON…

Minyak Nilam Aceh Tembus Pasar Eropa, JAPNAS: Ini Tonggak Sejarah Baru

BANDA ACEH – Minyak  nilam asal Aceh…

30 Robot Meriahkan HUT Bhayangkara Ke 79, Selanjutnya Untuk Layani Masyarakat

JAKARTA, PINTASSATU.com – Ada yang menarik dalam…

ICW Menilai Penyelewengan Keuangan Negara Kian Berpotensi

JAKARTA I Pintassatu.Com I — Penilaian ICW…

Baca Juga

18 Kafilah dari Kota Depok Mengikuti MTQH ke-39 tingkat Provinsi Jawa Barat

DEPOK, PINTASSATU.com I – Akhirnya 18 Kafifah…

Pembangunan Pelayanan Haji dan Masjid Raya di Bogor Cuma Janji. Bupati Janji Akhir Tahun Ini Beres

KABUPATEN BOGOR,PINTASSATU.com – Masjid Raya  Bogor dipertanyakan…

Polres Depok Amankan 2 Pucuk Senjata Api dari Operasi Berantas Jaya 2025

KOTA DEPOK I Pintassatu.com I Satreskrim Polres…