WhatsApp Image 2025-05-03 at 14.42.22_13911e40

Jejak Rindu dari Tehran: Kisah Haru Kepulangan Muhammad Taqi Askari ke Tanjungpinang

Admin | Jul 2, 2025

Untitled-236367

TANJUNGPINANG, PINTASSATU.com – Ada yang berbeda di Bandara Raja Haji Fisabilillah, Selasa (2/7/2025) siang itu.

Seorang pemuda melangkah pelan namun pasti di antara para penumpang yang baru tiba.

Di matanya tersimpan kerinduan panjang, dan  di balik kaca ruang kedatangan, sepasang mata penuh harap menantinya—sang ibu yang berdiri dengan getar di dada, menanti buah hati yang telah lama pergi menuntut ilmu.

Muhammad Taqi Askari, 19 tahun, akhirnya kembali ke tanah kelahirannya, Tanjungpinang, setelah lima bulan merantau ke Iran untuk mendalami studi bahasa di ibu kota Tehran.

Kedatangannya yang semula dijadwalkan pukul 11.30 WIB sempat tertunda karena cuaca buruk, namun waktu tak mampu mengurangi hangatnya perjumpaan yang sarat emosi itu.

Begitu bertemu, tak banyak kata yang terucap. Pelukan hangat sang ibu menjadi jawaban dari semua jarak dan rindu yang selama ini membentang.

“Alhamdulillah, akhirnya bisa pulang ke rumah. Rindu ini sudah tak tertahan lagi,” ucap Askari lirih, senyumnya merekah meski lelah masih terasa.

Dalam perbincangan hangatnya, Askari mengisahkan suasana di Iran yang sempat diselimuti ketegangan akibat konflik dengan Israel.

Meski berita-berita di media internasional menggambarkan situasi genting, ia memastikan bahwa wilayah tempat tinggal dan kampusnya relatif aman.

“Saya memang beberapa kali melihat rudal melintas di langit, dan sebagian warga memilih mengungsi ke Qom atau Mashhad. Tapi syukurlah, kampus saya tetap kondusif,” tuturnya tenang.

Askari  adalah mahasiswa di Shahid Beheshti University, sebuah kampus ternama di Tehran. Ia memilih Iran bukan tanpa alasan—ketertarikannya pada bidang kimia dan teknologi nuklir menjadi magnet kuat yang menariknya jauh  dari  Tanjungpinang.

“Sejak masih di pesantren, saya sudah jatuh cinta dengan ilmu kimia. Iran punya kemajuan yang luar biasa di bidang itu, dan  saya ingin belajar langsung dari  sumbernya,” ujarnya.

Kini, meski kembali ke rumah, langkah belajarnya tidak berhenti. Perkuliahan masih ia jalani secara daring, bermodalkan penguasaan bahasa Arab yang telah diasah sejak lama.

“Sementara ini ikut kuliah  dari  rumah dulu.  Tapi kalau keadaan sudah stabil, saya ingin kembali ke sana untuk menyelesaikan studi,” tambahnya dengan semangat.

Yendri, sang ayah, yang mendampingi Askari di bandara, tak kuasa menyembunyikan rasa syukurnya.

Ia mengaku sempat diliputi kekhawatiran saat mendengar kabar konflik  di Iran, namun komunikasi rutin dari  anaknya menjadi penenang hati.

“Dia sering memberi kabar, jadi kami di sini merasa sedikit lega. Pemerintah juga  sangat membantu proses pemulangannya. Terima kasih untuk semua pihak, terutama dari  KBRI Iran dan Azerbaijan,” ucap Yendri.

Ia pun menyatakan dukungannya jika kelak sang anak kembali menempuh studi di negeri para Mullah.

“Kalau situasi sudah benar-benar aman, saya izinkan dia kembali. Menuntut ilmu itu tidak bisa dibatasi oleh jarak,” katanya mantap.

Askari  menambahkan, sejauh pengetahuannya, ia satu-satunya mahasiswa asal Indonesia di kampus tersebut.

Di tengah keterasingan budaya dan  bahasa, semangat belajarnya tetap berkobar.

Kini, meski kembali menghirup udara kampung halaman, pikirannya tetap terbang tinggi bersama impian. Kepulangannya kali ini bukanlah akhir,  melainkan jeda dalam perjalanan panjang menjemput masa depan.

Di balik wajahnya yang muda, tersimpan tekad besar untuk membawa ilmu pulang, demi tanah air yang dicintainya.

I PS.  W. 00350

 

Posted in ,

Berita Menarik

Dapat Serangan Bom Dari Israel, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Tewas Satu Keluarga

JAKARTA, PINTASSATU.com – Direktur RS Indonesia di…

Tom Lembong : Terkait Kasus Dugaan Korupsi Importasi Gula

JAKARTA, PINTASSATU.com – Menteri Perdagangan periode 2015–2016…

Minyak Nilam Aceh Tembus Pasar Eropa, JAPNAS: Ini Tonggak Sejarah Baru

BANDA ACEH – Minyak  nilam asal Aceh…

Minta Pembentukan PPS Dipercepat KP4S Aksi Demonstari di Pelabuhan Tano

SUMBAWA BARAT I Pintassatu.Com I — Mulai…

Baca Juga

Stasiun Bogor Diguyur Hujan Antisipasi Lonjakan dan Banjir

BOGOR I Pintassatu.Com I  – Tepat pukul…

Terus Membludak Pemutihan Kendaraan Bermotor di Samsat Cibinong

KABUPATEN BOGOR I Pintassatu.Com I – Bulan pemutihan…

Program Pemutihan Denda Pajak Kendaraan di  Samsat Kota Depok Diduga Jadi Ajang Pungli

DEPOK, PINTASSATU.com I – Rupanya program pemutihan…

Budi Daya Ikan Lele di Polres Depok Bagian dari Program Ketahanan Pangan

KOTA DEPOK I Pintassatu.com l – Kapolres…