Pemkab Dompu Resmi Laporkan Mahasiswa Ke Polisi
Bali Nusra
NTB I Pintassatu.Com I DOMPU – koalisi mahasiswa…
SENAYAN, PINTASSATU.com – Basarnas Ngadu ke DPR: Pelaksanaan Operasi SAR Dianggap Tidak Cepat. Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI M Syafi’i mengadu ke DPR bahwa operasi SAR mereka sering dianggap lambat dan tidak tepat.
Terlebih, sistem deteksi dini yang dimiliki Basarnas saat ini juga sudah rusak.
“Saat ini pelaksanaan operasi SAR sering dianggap tidak cepat, tepat, dan tidak terkoordinasi,” ujar Syafi’i sampaikan dalam rapat Komisi V DPR dengan Basarnas dan BMKG di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025).
Syafi’i menekankan, Basarnas bukan sekadar lembaga administrasi, namun lebih mengarah kepada lembaga operasional.
Maka dari itu, jika ada keterlambatan atau ketidaksiapan dari Basarnas, maka nyawa masyarakat yang semestinya diselamatkan, justru terancam.
Lebih lanjut Mohammad Syafii, mengungkapkan bahwa sistem deteksi dini milik Basarnas, yakni MEOLUT-IDMCC dalam keadaan rusak.
Saat ini pihaknya tidak bisa melakukan perbaikan lantaran adanya keterbatasan anggaran yang dimiliki Basarnas.
“Secara khusus, kami sampaikan bahwa Basarnas memiliki MEOLUT, dan kondisi saat ini kami laporkan dalam kondisi unserviceable. Anggaran pemeliharaan yang dialokasikan hanya mampu mendukung sampai bulan Juni 2025,” kata Syafii.
Dia menyebut kerusakan alat pendeteksi lokasi kecelakaan transportasi di laut dan udara membuat pihaknya berpotensi dinonaktifkan dalam keanggotaan Cospas-Sarsat, sistem search and rescue (SAR) berbasis satelit international.
“Apabila kondisi ini tidak diaktifkan kembali, maka Indonesia akan dinyatakan tidak aktif dalam keanggotaan Cospas-Sarsat,” papar Syafii.
Dengan adanya keterbatasan anggaran itu, Syafii menyebut adanya potensi gangguan terhadap kinerja Basarnas dalam melakukan operasi SAR.
Maka dari itu, Syafii mengaku operasi SAR yang dilakukan pihaknya kerap dinilai kurang cepat. “Saat ini pelaksanaan operasi SAR sering dianggap tidak cepat, tepat, dan tidak terkoordinasi.
Fungsi deteksi dini saat ini sudah mulai terganggu dan masyarakat sangat membutuhkan layanan publik, khususnya jaminan keselamatan,” jelas Syafii.
I neo
Posted in Indeks Berita, Jabodetabek, Polkam
NTB I Pintassatu.Com I DOMPU – koalisi mahasiswa…
PRAYA I Pintassatu.Com I – GT World…
JAKARTA I Pintassatu.Com I – Kejaksaan Agung…
JAWA TIMUR, PINTASSATU.com – Terkait Kasus dugaan…
JAKARTA I Pintassatu.Com I – Himpunan Nelayan…
JAKARTA, PINTASSATU.com I – Keputusan Presiden Prabowo…
JAKARTA PUSAT I Pintassatu.Com I — Minggu…
BOGORKOTA, PINTASSATU.com – Pemulangan Jamaah Haji asal…
BOGOR KOTA, PINTASSATU.com – Pemerintah Kota (Pemkot)…