WhatsApp Image 2025-05-03 at 14.42.22_13911e40

Kejagung : Nadiem Buat Grup WA Pada 2019, Bahas Chromebook

Admin | Jul 18, 2025

Untitled-1436636365

“Terungkap ! Nadiem Minta Fee 30 Persen ke Google, Sudah Siapkan Proyek Chromebook Sebelum Jadi Menteri”

JAKARTA I PINTASSATU.com – Kejaksaan Agung menyoroti awal kasus pengadaan Chromebook yang menyeret nama mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim.

Kejagung menyinggung grup Whatsapp bernama “Mas Menteri Core Team” soal awal  kasus ini. Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Abdul Qohar mengatakan Nadiem bersama Jurist Tan dan Fiona Handayani membentuk grup Whatsapp bernama “Mas Menteri Core Team” pada

Agustus 2019 atau sebelum Nadiem diangkat menjadi Mendikbud.

Staf Khusus Mendikbud Jurist Tan memimpin pengadaan ChromeOS, meskipun tidak memiliki wewenang.

Nadiem terlibat dalam pembicaraan dengan Google terkait pengadaan tersebut.

Pengadaan laptop Chromebook senilai Rp9,3 triliun dianggap tidak optimal dan berujung pada penetapan empat tersangka, yakni Jurist Tan, Mulyatsyah, Sri Wahyuni, dan Ibrahim Arief.

Jurist saat ini berstatus buron, karena berada di luar negeri.

Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap bahwa program pengadaan perangkat TIK berbasis ChromeOS di Kemendikbudristek sudah dirancang sejak Agustus 2019, sebelum Nadiem Makarim resmi dilantik sebagai Menteri oleh Presiden Jokowi.

“Pada bulan Agustus 2019 JT bersama-sama dengan saudara NAM dan saudari FN membentuk grup WhatsApp ‘Mas Menteri Core Team’ yang sudah membahas rencana pengadaan program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek,” ujar Direktur Penyidikan Jampidsus, Abdul  Qohar.

Setelah pelantikan, pengaturan teknis pengadaan TIK diduga diarahkan oleh Jurist Tan selaku staf khusus, termasuk melakukan pertemuan dengan pihak Google dan  membahas skema co- investment 30%.

Puncaknya, pada 6 Mei 2020, Nadiem disebut memimpin rapat virtual dan secara langsung memerintahkan agar pengadaan TIK tahun 2020–2022 menggunakan ChromeOS dari Google.

Peristiwa ini menjadi salah satu bagian dari  penyidikan kasus dugaan korupsi dalam proyek digitalisasi pendidikan yang kini terus dikembangkan oleh Jampidsus Kejagung.

I neo

 

Berita Menarik

Mahasiswa Gelar Aksi  di DPRA, Menolak Penambahan Empat Batalyon di Aceh

BANDA ACEH I Pintssatu.Com I – Ratusan…

Manajemen Pemerintah Prabowo Dipertanyakan

JAKARTA I Pintassatu.Com I — Hasan Nasbi…

Gunung Lewotobi Meletus, 6 Gunung di RI Lainnya Waspada!

JAKARTA, PINTASSATU.com – Pusat Vulkanlogi dan Mitigasi…

Kisruh Tanah Wakaf Sultan Blang Padang, Menteri Agama Rencana Kembalikan ke Nazir Sah

JAKARTA, PINTASSATU.com – Menteri Agama Republik Indonesia, Prof….

Tokoh Pemuda Dompu Tolak PPS

JAKARTA I Pintassatu.Com I – Tokoh pemuda…

Baca Juga

Miras Ancam Pemuda Bogor Kota Polresta Bergerak Musnahkan 17 Ribu Botol Untuk Antisipasi

BOGORKOTA I PINTASSATU.com – Luar biasa gentingnya…

Jusuf Kalla Buka Suara Soal Sengketa 4 Pulau di Aceh

JAKARTA, PINTASSATU.com I – Jusuf Kalla &…

Insya Allah Jamaah Haji Asal Depok Jawa Barat Tiba 17 Juni Esok

DEPOK, PINTASSATU.com l – Keluarga besar jamaah…