Banda Aceh Menebar Pesona di Karnaval Budaya APEKSI Surabaya

BANDA ACEH I Pintassatu.Com I – Suasana Surabaya berubah jadi panggung budaya Nusantara saat Karnaval Budaya Munas ke-VII APEKSI digelar, Jumat (9/5/2025).

Dari 98 kota yang ikut, ada satu rombongan yang bikin ribuan warga tumpah ruah dan ramai- ramai ambil  posisi terbaik di pinggir jalan Delegasi Kota Banda Aceh.

Dari ujung pertigaan Genteng Besar sampai ke depan Gedung BNI di samping Alun-Alun Surabaya, langkah kaki wargaseolah terpaku ketika iringan “Bumi Serambi Mekkah” melintas. Bukan tanpa alasan. Mereka datang bukan cuma untuk lewat, tapi benar-benar tampil memikat.

Busana adat Aceh bajee linto dan bajee dara baro yang dikenakan para delegasi langsung mencuri perhatian.

Ditambah alunan  musik tradisional dan  tarian khas Tanah Rencong yang menghentak penuh semangat, penampilan ini seolah jadi buktibahwa budaya Aceh bukan cuma untuk disimpan di

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, tampil memukau dengan busana adat, didampingi sang suami Amir Ridha yang juga Ketua Dekranasda, serta Ketua TP PKK Kota Banda Aceh, Dessy Maulida. Ketiganya menyapa warga Surabaya dengan senyum lebar, tangan melambai, dan  energi yang membuat suasana karnaval jadi hangat, akrab, dan menyenangkan.

“Karnaval budaya ini penting banget. Bukan cuma buat show, tapi jadi cara kita menjaga warisan budaya di tengah gempuran moderenisasi,” kata Illiza, yang tampak sumringah meski berjalan di tengah cuaca Surabaya yang menyengat.

Illiza juga menegaskan bahwa lewat karnaval ini, Banda Aceh ingin memperkenalkan identitas budaya yang berakar kuat pada nilai-nilai Islam. Tak ketinggalan, wisata, kuliner, dan industri kreatif juga ikut dipromosikan, semua dibalut dalam satu paket budaya khas Aceh yang menggoda.

Rombongan Banda Aceh sendiri berjumlah 60 orang. Mereka adalah kombinasi harmonis antara kepala OPD, camat, keuchik, tim seni tari, dan duta wisata semua bersatu menampilkan yang terbaik dari Tanah Rencong.

“Ini lebih dari  sekadar pertunjukan. Ini tentang membangun jejaring, mempererat sesama kota, dan  merajut peradaban inklusif lewat budaya,” pungkas Illiza, masih dengan semangat yang menggebu. I PS.W. 005725