WhatsApp Image 2025-05-03 at 14.42.22_13911e40

DPD LIRA Bombana, Menyoroti Rehabilitasi Pembangunan Balai Pertemuan Rakyat Desa Hukae

Admin | Jul 13, 2025

DPD LIRA Bombana, Menyoroti Rehabilitasi Pembangunan Balai Pertemuan…_page5_image1

BOMBANA | PINTASSATU.com – 13/7/25, Kegiatan Rehabilitasi Pembangunan Balai Pertemuan Rakyat di Desa Hukae Kecamatan Rarowatu Utara menjadi Sorotan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Bombana.

Proyek rehabiltasi Tahun Anggran 2025 senilai 250.000.000 Rupiah bersumber dari  dana desa hukaea itu, menjadi sorotan lantatan dalam pelaksanaannya tidak melibatka warga desa setempat.

Berdasarkan hasil pantauan langsung di lapangan ketua LSM LIRA kabupaten Bombana menduga pembangunan Balai pertemuan rakyat diduga telah melanggar prinsip padat karya.

Proyek tersebut dalam pelaksanaanya tidak melinatkan warga desa. Selain itu menurut ketua LIRA, pelaksanaan proyek diduga ada mark up.

“Dari segi pelaksanaan diduga sudah melanggar prinsip Padat Karya  Tunai  Desa (PKTD), karena tidak memberdayakan masyarakat lokal,”  ujarnya.

Dari hasil investigasi wartwan Pintassatu.com di lapangan,
Menyebutkan adanya dugaaan pekerjaan rehabilitasi Pembangunan Balai Pertemuan Rakyat di Desa Hukae itu di borongkan pada salah satu Pemborong.

Hal itu, terungkap dengan adanya surat peringatan 1 sampai  peringatan 3 kepada kepala pemborong atau pelaksana proyek.

“ini sudah keluar Dari penggunaan anggaran dana desa atau pemberdayaan masyarakat desa,” ungkap beberapa warga desa pada Pintassatu.com.

Kaitan hal inj, DPD LIRA Bombana secara tegas akan mempersoalkan kasus tersebut, dan mengancam akan bersurat secara resmi kepada Kejaksaan Negeri Bombana.


“Kami berharap adanya kasus ini pihak Kejaksaan bombana bertindak tegas untuk menyelidiki, memeriksa, bilamana dalam pekerjaan tersebut terdapat hal hal seperti yang diduga,” ujar Ketua DPD LIRA Bombana.

Secara terpisah, Warga Desa yang ditemui Pintassatu.com menyebutkan, jika pelaksana proyek rehabilitasi balai desa itu, bukan dari Hakoe, namun ada beberapa tukang yang disebutnya sebagai warga setempat.

“Kalau sejauh ini saya liat belum ada yang masuk orang hukae, semua yang kerja disitu orang luar,” Lanjutnya.

Warga Hakoe berharap, jika untuk pelaksanaan proyek desa itu, sebaiknya melibatkan warga setempat, agar ada pemberdayaan bagi  warga setempat.

Sebab kemudian, bangunannya otomatis dirasakan oleh warga. I PS.W.003125

 

Posted in ,

Berita Menarik

Gunung Lewotobi Meletus, 6 Gunung di RI Lainnya Waspada!

JAKARTA, PINTASSATU.com – Pusat Vulkanlogi dan Mitigasi…

Manajemen Pemerintah Prabowo Dipertanyakan

JAKARTA I Pintassatu.Com I — Hasan Nasbi…

ICW Menilai Penyelewengan Keuangan Negara Kian Berpotensi

JAKARTA I Pintassatu.Com I — Penilaian ICW…

Sempat Sebut Sutiyoso “Bau Tanah”, Hercules Minta Maaf dan Cium Tangan Sutiyoso

JAKARTA I Pintassatu.com I – Akhirnya Ketua…

Baca Juga

Hari ini, di PN Jakpus Hasto Kritiyanto Diperiksa Sebagai Terdakwa Kasus Harun Masiku

JAKARTA, PINTASSATU.com – Pengadilan Tipikor  pada Pengadilan…

Kejutan ! Nama Jokowi Diseret KPK di Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji Era Menag Yaqut

JAKARTA I PINTASSATU.com – Wakil Ketua Komisi…

Reziek Syihab Kritik Keputusan Dedi Mulyadi Ganti Nama RSUD Al Ihsan Jadi Welas Asih

BOGOR, PINTASSATU.com – Front Persaudaraan Islam (FPI)…

Polisi Jamin Keamanan Warga Karawang Atas Teror Pengetuk Pintu Rumah Misterius

KARAWANG I Pintassatu.Com I – Setelah sepekan terjadinya…

Sari Yuliati: Kenaikan Gaji Hakim 280 Persen Harus Diiringi Integritas dan Pengawasan

JAKARTA, PINTASSATU.com I – Keputusan Presiden Prabowo…