WhatsApp Image 2025-05-03 at 14.42.22_13911e40

DPR RI Minta Papua Barat Manfaatkan Beasiswa Dokter Spesialis Kemenkes

Admin | May 29, 2025

owada

JAKARTA I Pintassatu.com I – Komisi IX DPR RI melakukan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat di Manokwari, Rabu (28/5/2025).

Komisi IX DPR RI meminta Pemerintah Provinsi Papua Barat memanfaatkan beasiswa pendidikan dokter spesialis yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh di Manokwari, Rabu, mengatakan gubernur harus mengirimkan nama calon penerima beasiswa pendidikan dokter spesialis.

“Kami minta Pak Gubernur Papua Barat (Dominggus Mandacan) usul nama-nama penerima calon beasiswa,” kata dia.

Dia menyarankan gubernur memprioritaskan orang asli Papua menjadi calon penerima beasiswa pendidikan dokter spesialis dengan komitmen kembali mengabdi di Papua Barat setelah menyelesaikan program pendidikan tersebut.

Program beasiswa dari Kemenkes merupakan solusi efektif dalam mengatasi permasalahan keterbatasan dan  pemerataan distribusi tenaga dokter ke tujuh kabupaten di Papua Barat. “Supaya anak-anak Papua yang mengikuti pendidikan dokter spesialis bisa kembali ke daerah asal dan mengabdi,” ucap dia.

Pihaknya akan menindaklanjuti kebutuhan dokter spesialis untuk Papua Barat saat rapat bersama Kemenkes guna mewujudkan layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas.

Pemerataan distribusi tenaga dokter spesialis nantinya tidak hanya difokuskan pada fasilitas kesehatan di wilayah perkotaan, melainkan pedesaan sesuai komitmen Presiden Prabowo.

“Papua ini sudah ada enam provinsi dan masih butuh penambahan dokter. Nanti kami sampaikan dalam rapat dengan Kemenkes,” ujar Nihayatul.

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menjelaskan jumlah dokter umum di daerah itu 156 orang, dokter gigi 13 orang, dokter spesialis 82 orang, dokter spesialis gigi tiga orang, dan dokter sub-spesialis dasar satu orang.

Keseluruhan tenaga dokter itu tersebar di enam kabupaten, yaitu Manokwari, Fakfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, dan  Manokwari Selatan, terkecuali Pegunungan Arfak.

“Distribusi dokter setiap kabupaten belum merata dan  masih terpusat di Manokwari. Kalau jumlah rumah sakit ada 12 rumah sakit, sudah termasuk satu rumah sakit swasta,” ujarnya. II neo

 

Posted in ,

Berita Menarik

Samarinda Dikepung Banjir

KOTA SAMARINDA I Pintassatu.Com I – Kota…

ICW Menilai Penyelewengan Keuangan Negara Kian Berpotensi

JAKARTA I Pintassatu.Com I — Penilaian ICW…

Minta Pembentukan PPS Dipercepat KP4S Aksi Demonstari di Pelabuhan Tano

SUMBAWA BARAT I Pintassatu.Com I — Mulai…

Gubernur Babel Melepas 370 Jamaah Haji 2025, di Terminal VIP Bandara Depati Amir

PANGKAL PINANG I Pintassatu.com | – Gubernur…

Bank DKI dan BJB Beri Kredit untuk Sritex meski Tak Penuhi Syarat

JAKARTA I Pintassatu.Com I  – Kejaksaan Agung…

Baca Juga

Sekjen KNPI Kota Bogor Soroti Potensi Masalah dalam SPMB Kota Bogor

KOTA BOGOR, PINTASSATU.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen)…

Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Dinikahkan, Lalu Dicereikan Sehari Setelah Ijab Kabul.

JAKARTA, PINTASSATU,com – Wakil Ketua Komisi III…

Presiden Prabowo Sumbang Empat Ekor Sapi Untuk Mustshik Bogor Raya

KOTA BOGOR I Pintassatu com l –…

Terus Membludak Pemutihan Kendaraan Bermotor di Samsat Cibinong

KABUPATEN BOGOR I Pintassatu.Com I – Bulan pemutihan…

“Bapak Aing” Mau Datang! Massa Tutup Jalur Gadog

KABUPATEN BOGOR I Pintassatu com I –…