Haul ke-15 Hasan Tiro, Mualem Serukan Persatuan dan Jaga Damai Aceh

BANDA ACEH I Pintassatu.com I – Gubernur Aceh sekaligus Ketua Umum  Partai Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), menghadiri Haul ke-15 Paduka Yang  Mulia Wali Nanggroe Aceh, Hasan Muhammad Di Tiro, di Kantor DPP Partai Aceh. Acara yang berlangsung khidmat ini menjadi ajang refleksi perjuangan serta penguatan nilai-nilai perdamaian yang telah diwariskan oleh pendiri Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tersebut.

Haul dihadiri oleh  sejumlah petinggi Komite Peralihan Aceh (KPA), anggota DPRA Fraksi Partai Aceh, para tokoh perjuangan, hingga mantan kombatan yang datang dari berbagai wilayah.

Doa bersama dipimpin oleh anggota DPRA, Tgk. Muharuddin, yang menekankan pentingnya menjaga semangat damai dan  keikhlasan dalam meneruskan perjuangan.

Dalam sambutannya, Mualem menyampaikan pesan tegas kepada seluruh kader Partai Aceh agar menjaga kekompakan dan tidak terjebak dalam konflik internal. Ia menekankan bahwa nilai-nilai perjuangan dan persatuan yang diajarkan oleh Hasan Tiro harus terus dijaga.

“Kita ini generasi pengganti. Alhamdulillah, apa yang diajarkan Wali kepada kita semua harus terus kita jaga. Jangan sombong, jangan saling menjatuhkan. Kekompakan itu harga mati,” tegas Mualem.

Dengan gaya khasnya yang lugas, Mualem juga menyindir perilaku saling menjatuhkan di kalangan kader:

“Jangan seperti lele, lapar malah makan teman. Jaga perdamaian antarsesama. Jangan kejar jabatan, karena kalau kita amanah, jabatan akan datang sendiri.” Cetusnya.

Lebih  lanjut, ia menegaskan bahwa pelajaran terbesar dari Hasan Tiro bukan hanya perjuangan bersenjata, melainkan juga keikhlasan, kerendahan hati, dan kerja kolektif untuk membangun Aceh. Seruan “tambah kawan, kurangi musuh” menjadi inti dari pesan persatuan yang digaungkannya.

Sebagai bagian dari haul, panitia juga menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim, sebagai bentuk nyata kepedulian sosial—selaras dengan semangat kemanusiaan yang menjadi bagian dari perjuangan Hasan Tiro.

Menutup sambutannya, Mualem mengajak masyarakat Aceh untuk menanamkan nilai kejujuran, menjauhi fitnah dan iri hati dalam kehidupan berorganisasi maupun bermasyarakat.

“Momen haul ini harus jadi pengingat bahwa membangun Aceh adalah tugas bersama,” pungkasnya.

Acara berlangsung penuh semangat dan  rasa kekeluargaan, menjadi pengingat akan pentingnya menjaga marwah perjuangan, semangat damai, dan  persatuan di Bumi Serambi Mekkah. II PS.W.005725