WhatsApp Image 2025-05-03 at 14.42.22_13911e40

ICMI Banda Aceh Soroti Budaya Aceh di Era Digital

Admin | May 7, 2025

Screenshot 2025-05-07 223145

BANDA ACEH I Pintassatu.ComI – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Banda Aceh bekerja sama dengan Radio  Republik Indonesia (RRI) menyelenggarakan dialog budaya bertajuk “Budaya Aceh di Era Transformasi Teknologi Informasi Digital” di Hermes Palace Hotel, Rabu  (7/5/2025).

Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh Aceh, di antaranya Teuku Saifullah, Syarifah Munira, Dr. Yusuf Al-Qardhawy, MH, Dr. Tarmizi  Daud, MA, Dr. Jamaluddin, MA, Tuanku Muhammad, Dr. Roslina Jalil, MH, Abdul  Hadi atau yang dikenal dengan nama Jhonny Kapluk,  serta tokoh-tokoh lainnya.

Hadir  sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut yakni  Dr. Taqwaddin, SH, SE, M.S (Ketua ICMI Aceh dan  dosen Fakultas Hukum  Universitas Syiah  Kuala),  Dr. Husna Amin, M.Hum (pakar filsafat), Prof.  Kamaruzzaman, Ph.D (Dekan Fakultas Syariah dan  Hukum  UIN Ar-Raniry), dan  H. Rafly Kande (seniman dan  budayawan Aceh).

Dalam  paparannya, Dr. Taqwaddin menekankan bahwa budaya tidak pernah melahirkan perilaku buruk. Menurutnya, tindakan korupsi tidak bisa dikategorikan sebagai budaya, melainkan praktik menyimpang.

“Budaya selalu menciptakan nilai-nilai yang baik.  Korupsi bukanlah budaya, tapi bentuk perilaku yang menyimpang dari  nilai kebaikan,” tegasnya.

Sementara itu, seniman Aceh Rafly Kande mengajak masyarakat Aceh untuk bangga terhadap jati diri dan  warisan budayanya. Iajuga menyoroti pentingnya adaptasi terhadap teknologi digital di era sekarang.

“Bangsa Aceh harus bangga dilahirkan di tanah Aceh. Hadapi perubahan zaman dan  ambil peluang dari  perkembangan teknologi untuk masa depan yang lebih baik,”  ujarnya. Ia juga  menyinggung fenomena penggunaan platform seperti TikTok di kalangan masyarakat.

“Budaya main  TikTok sekarang banyak karena masyarakat sedang mencari penghasilan. Ini bagian dari  adaptasi digital yang terjadi di masyarakat,” kata Rafly.

Sementara itu, Dr. Husna Amin menekankan bahwa esensi syariat Islam mampu membentuk moral umat manusia di tengah derasnya arus informasi.

“Syariat Islam sejatinya memiliki kekuatan membentuk karakter dan  moral manusia,” jelasnya. Dalam  kesempatan yang sama, antropolog Prof.  Kamaruzzaman menjelaskan tentang

perkembangan fase peradaban manusia yang saat ini telah memasuki fase keempat.

“Manusia melewati empat fase perkembangan: tradisional, modern, postmodern, dan  kini kita berada di fase planetary,” paparnya.

Dialog  ini menjadi ruang reflektif dan  strategis bagi  masyarakat Aceh untuk memahami tantangan dan  peluang dalam menjaga serta mengembangkan nilai-nilai budaya di tengah derasnya arus transformasi teknologi digital. PS.W. 005725

 

Posted in ,

Berita Menarik

Minyak Nilam Aceh Tembus Pasar Eropa, JAPNAS: Ini Tonggak Sejarah Baru

BANDA ACEH – Minyak  nilam asal Aceh…

Pemkab Dompu Resmi Laporkan Mahasiswa Ke Polisi

NTB I Pintassatu.Com I DOMPU – koalisi mahasiswa…

Warga Serahkan Dua Senjata Api Rakitan ke Polres Langsa

LANGSA I Pintassatu.Com I  – Aksi mengejutkan…

Mahasiswa Gelar Aksi  di DPRA, Menolak Penambahan Empat Batalyon di Aceh

BANDA ACEH I Pintssatu.Com I – Ratusan…

Baca Juga

Pimpinan Dan Anggota DPRD Kota Depok Mendapat Pemahaman Bahaya Korupsi dari KPK

DEPOK , PINTASSATU.com – Direktur Pembinaan Peran…

CFD Bundaran HI Ditiadakan, Namun Antusiasme Warga Tetap Tinggi

JAKARTA PUSAT I Pintassatu.Com I — Minggu…

Program Pemutihan Denda Pajak Kendaraan di  Samsat Kota Depok Diduga Jadi Ajang Pungli

DEPOK, PINTASSATU.com I – Rupanya program pemutihan…

PB HMI: Hentikan Arogansi Kekuasaan, Kembalikan Hak Al Washliyah

JAKARTA I Pintassatu.Com I — Senin 26…