Tom Lembong : Terkait Kasus Dugaan Korupsi Importasi Gula
Headline News
JAKARTA, PINTASSATU.com – Menteri Perdagangan periode 2015–2016…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Ketika tanggal 17 Juni 2025 lalu Kapal induk USS Nimitz berlayar melalui Selat Malaka, ia memanfaatkan Hak Lintas Transit, yang diatur dalam Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982.
Hak ini digunakan dalam Rejim Selat yang digunakan untuk pelayaran internasional.
Aturannya, setiap kapal asing, termasuk kapal perang, diperbolehkan melintas tanpa memerlukan izin negara pantai, selama memenuhi ketentuan pelayaran internasional dan tidak mengancam keamanan wilayah yang dilintasi.
Dalam pelayaran ini, USS Nimitz yang tengah menuju Selat Hormutz dikawal oleh tiga fregat tempur Angkatan Laut AS, yaitu USS Curtis Wilbur (DDG-54), USS Gridley (DDG-101), dan USS Lenah Sutcliffe Higbee (DDG-123).
Namun, ndonesia pernah melarang kapal induk Inggris HMS Victorious melintasi Selat Sunda dalam perjalanan dari Fremantle, Australia ke Singapura September 1964.
Saat itu, UNCLOS belum ada dan Indonesia sedang konfrontasi dengan Malaysia. Jadi, konteksnya beda dengan hari ini.
Situasi tegang ketika Indonesia melarang HMS Victorius yang ditemani beberapa fregat melintasi Sunda.
Bagi Inggris, ini soal harga diri karena hak lintas damainya ditolak Indonesia.
Terjadi perdebatan di internal Inggris. Birokrat sipil ingin memaksakan HMS Victorious lewat, demi politik luar negeri.
Walaupun, resikonya bisa mengorbankan HMS Victorious. Usul ini ditolak AL Inggris yang khawatir kapal induknya diserang TNI yang sedang kuat-kuatnya setelah mendapat dukungan 17 kapal dari Rusia.
AS dan Australia khawatir, kekeraskepalaan Inggris bisa menyeret mereka ke perang dengan Indonesia. Apalagi, AS sedang terlibat perang Vietnam.
Bagi Indonesia, kehadiran Inggris di Selat Sunda, dekat Jakarta, selain provokasi juga ancaman bagi Indonesia yang sedang konfrontasi dengan Malaysia.
TNI meningkatkan eskalasi dengan mendadak mau mengadakan latihan perang di Selat Sunda. Akhirnya, pemerintah Indonesia mengajukan solusi yang menyelamatkan muka Indonesia dan Inggris.
HMS Victorious dan teman-temannya boleh lewat perairan Indonesia, tapi lewat Selat Lombok, karena Selat Sunda lagi dipakai latihan perang. Usul diterima. Perang batal.
I neo
Posted in Indeks Berita, Nasional
JAKARTA, PINTASSATU.com – Menteri Perdagangan periode 2015–2016…
JAKARTA I Pintassatu.Com I — Penilaian ICW…
Beredar kabar bahwa KP4S akan menggelar aksi…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Jenazah Juliana Marins akhirnya…
DEPOK, PINTASSATU.com – Program Rintisan Sekolah Swasta…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Wakil Ketua DPR RI,…
JAKARTA I Pintassatu.com I – Irwasda Polda Metro…