WhatsApp Image 2025-05-03 at 14.42.22_13911e40

KADIN Gaet Investor Bangun Pabrik Beras Skala Besar di Konawe

Admin | May 14, 2025

WhatsApp Image 2025-05-14 at 13.46.25_6a09a8f4

KENDARI  I Pintassatu.com I  – Dalam  rangka mendukung agenda hilirisasi pangan yang dicanangkan pemerintah, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Kendari menggandeng investor untuk membangun pabrik beras di Kabupaten Konawe. Pembangunan fisik pabrik beras berskala besar ini akan mulai  dikerjakan tahun ini.

Ketua KADIN Kota Kendari Fadli Tanawali mengatakan rencana pembangunan tersebut belum lama ini. Kata dia, proses perizinan pabrik telah tuntas sehingga pembangunan fisik dapat segera dieksekusi tahun ini.

Kesepakatan pembangunan pabrik beras tercapai saat KADIN melakukan kunjungan studi banding ke Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) di tahun 2024.

Kabupaten Sidrap bukan hanya dikenal sebagai daerah lumbung pangan, tetapi juga  menjadi penyangga utama stok beras untuk wilayah timur Indonesia berkat industri pengolahannya yang maju.  Melihat karakteristik yang hampir sama dengan Sulawesi Tenggara (Sultra), KADIN Sultra ingin mengadopsi teknologi pabrik beras yang dimiliki Sidrap.

Dari kunjungan tersebut, muncul investor yang tertarik membangun pabrik serupa di Sultra. “Tahun 2024 kemarin saya berkunjung ke Sidrap. Kami studi banding dan  menyerap teknologi yang bisa diadopsi. Mereka berkomitmen membangun pabrik setelah mengunjungi Kota Kendari dan  Konawe. Insyaallah, perizinan pabrik sudah aman. Tahun ini akan dilakukan groundbreaking,” jelas Fadli.

Dukungan KADIN terhadap investasi pabrik beras ini sejalan dengan komitmen organisasi pabrik beras ditujukan untuk menopang kebutuhan pangan di kawasan industri smelter yang ada di Kabupaten Konawe dan  sekitarnya.

Potensi pangan serta hasil laut di Sultra merupakan aset strategis yang bisa digarap pelaku UMKM untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di kawasan industri tersebut. Jika tidak segera bergerak, lanjut Fadli,  peluang ekonomi di kawasan industri smelter bisa diambil alih oleh pihak luar.

“Sistemnya harus dibangun hingga ke bawah. UMKM lokal harus bisa mengambil bagian dalam proses hilirisasi tambang. Kebutuhan akan beras dan  ikan harus disiapkan. Perusahaan besar

tidak mungkin memenuhi semua sendiri. Perbankan juga  perlu ambil  bagian untuk membuka akses permodalan. Dengan begitu, ekosistemnya bisa terbentuk,” pungkasnya. I PS.W.003125

 

Posted in ,

Berita Menarik

Samarinda Dikepung Banjir

KOTA SAMARINDA I Pintassatu.Com I – Kota…

NTB Siap Jadi Tuan Rumah PON XII

Pintassatu.com, Jakarta – Pada tahun 2028 PON…

Keren! Pertamina Mandalika International Circuit Raih Homologasi Grade 3 FIA

MANDALIKA  I Pintassatu.Com I – Pertamina Mandalika…

Bank DKI dan BJB Beri Kredit untuk Sritex meski Tak Penuhi Syarat

JAKARTA I Pintassatu.Com I  – Kejaksaan Agung…

Baca Juga

Nama Besar almarhum Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng, Kapolri Pertama di Abadikan di Bogor

KABUPATEN BOGOR, PINTASSATU.com – Nama Besar almarhum…

DARI RDPU PANJA SPM JALAN TOL

SENAYAN I Pintassatu.Com I — Senin 26…

Surya Paloh Resmi Tunjuk Mori Hanafi Pimpin Nasdem NTB

JAKARTA I Pintassatu.com I H. Mori Hanafi,…