KENDARI | PINTASSATU.com – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam program edukasi dan pengolahan limbah.
Program ini berfokus pada pemanfaatan limbah racik uang kertas menjadi ecobrik dan edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sulawesi Tenggara yang bertempat di Aula Wakatobi lantai 4 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Sultra.
Uji coba pemanfaatan limbah racik uang kertas menjadi ecobrik merupakan inovasi dalam pengelolaan sampah.
Limbah yang biasanya berakhir di tempat pembuangan sampah, kini dapat didaur ulang menjadi fornitur dan bahan bangunan yang ramah lingkungan.
Proses pengolahan limbah ini melibatkan pelatihan bagi para pelaku UMKM, membekali mereka dengan keterampilan baru dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Selain itu, program ini juga menekankan pentingnya edukasi CBP Rupiah. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, khususnya para pelaku UMKM, tentang pentingnya menjaga kualitas uang rupiah dan memahami nilai serta sejarahnya.
Dengan pemahaman yang baik, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Kerjasama ini melibatkan berbagai stakeholder, termasuk perwakilan BI Sultra Edwin Permadi, Kepala KPWBI Prov. Sultra, pemerintah daerah, Dinas Lingkungan Hidup, dan organisasi masyarakat (Forum UMKM SULTRA) Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam mengelola limbah dan meningkatkan literasi keuangan.
Program ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala KPWBI Prov. Sultra, BI Sultra optimis bahwa program ini akan memberikan dampak positif yang signifikan, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi.
Dengan mengolah limbah menjadi ecobrik, program ini berkontribusi pada pengurangan sampah dan pelestarian lingkungan ungkapnya.
Sementara itu, edukasi CBP Rupiah akan meningkatkan literasi keuangan masyarakat dan memperkuat kepercayaan terhadap rupiah.
Ke depan, diharapkan program ini dapat diperluas cakupannya dan melibatkan lebih banyak pelaku UMKM di Sulawesi Tenggara.
Diakhir kegiatan Perwakilan BI Sulawesi Tenggara memberikan hampir 150 peserta pelaku UMKM di Sulawesi Tenggara di berikan sebuah Counterfeit Money Detector (Detektor Uang Palsu) dengan merek Joico MD-101 dengan tujuan agar para pelaku UMKM bisa lebih aktif dan membantu pertukaran Uang yang beredar di Sulawesi Tenggara dengan Aman.
Selain itu salah satu peserta kegiatan ini, Nakman CO. PT. Sahabat Muda Nusantara Indonesia mengatakan kegiatan ini sangat bagus dan bermanfaat bagi para pelaku UMKM dan Pengusaha di Sulawesi Tenggara.
Hal ini bisa menjadi ajang Edukasi bagi para pelaku usaha untuk Melek Tehnologi Digital (Qris) dalam semua transaksi keuangan ehingga memudahkan semua aktivitas perputaran ekonomi.
Nakman, menambahkan sebaiknya kegiatan ini tidak hanya berbicara tentang pemanfaatan Limbah sampah saja, tetapi kedepannya bisa berkolaborasi untuk memikirkan para pelaku UMKM untuk tidak menciptakan sampah sampah Plastik, artinya lebih pada kebiasaan menjaga lingkungan tentu dimulai dari para pelaku usaha.
PS.W.003125
Posted in Daerah, Ekonomi, Indeks Berita
JAKARTA, PINTASSATU.com – Ada yang menarik dalam…
BANDA ACEH – Minyak nilam asal Aceh…
SUMBAWA BARAT I Pintassatu.Com I — Mulai…
JAKARTA I PINTASSATU.com – Pengusutan perkara pengelolaan…
JAKARTA, PINTASSATU.com I – Penyidik Subdit 3…
JAKARTA I PINTASSATU.com – Wakil Ketua Komisi…
DEPOK, PINTASSATU.com – Mungkin karena cita-citanya masuk…
JAKARTA I Pintassatu.com I – Kapolres Metro…