Tom Lembong : Terkait Kasus Dugaan Korupsi Importasi Gula
Headline News
JAKARTA, PINTASSATU.com – Menteri Perdagangan periode 2015–2016…
MANDAILING NATAL I PINTASSATU.com – Puluhan mahasiswa dari Barisan Muda Mandailing Natal (BMM) kembali menggelar aksi unjuk rasa Jilid II di depan Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Madina, Senin, 7 Juli 2025.
Aksi ini dipicu oleh ketidakhadiran Kepala DLH yang dianggap tidak serius menanggapi persoalan lingkungan.
Ketua BMM Mandailing Natal, Ahmad Rinaldi, mengungkapkan bahwa kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Banggua, Desa Batang Gadis, Panyabungan Barat sangat memprihatinkan.
Tumpukan sampah yang mengeluarkan bau menyengat hingga limbah medis yang ditemukan berserakan menjadi ancaman kesehatan warga sekitar.
“Kami sangat miris melihat TPA Batang Gadis yang seolah tidak diurus. DLH Madina tidak mampu menangani persoalan sampah ini. Harusnya pemerintah segera mengevaluasi sistem pengelolaan sampah di sana,” tegas Rinaldi.
Koordinator aksi, Alfa, menambahkan bahwa ketidakhadiran pihak DLH dalam aksi tersebut menunjukkan sikap tidak peduli terhadap persoalan lingkungan dan keluhan masyarakat. Menurutnya, kondisi ini memperlihatkan lemahnya kepemimpinan dan pengawasan internal.
Dalam aksi itu, massa menyuarakan delapan tuntutan utama. Beberapa di antaranya adalah mendesak Bupati Madina mengevaluasi kinerja Kepala DLH, mengaudit penggunaan anggaran pengelolaan sampah, dan menonaktifkan pejabat yang dianggap tidak profesional. Mereka juga menyoroti buruknya penataan Taman Kota Panyabungan yang dinilai terbengkalai.
“Kami akan terus turun ke jalan jika pemerintah tidak mengindahkan tuntutan ini,” tambah Rinaldi di hadapan massa.
Pengelolaan sampah di Mandailing Natal selama ini memang kerap menuai kritik. Tidak adanya transparansi anggaran, buruknya sistem penanganan limbah, serta lemahnya pengawasan menyebabkan kondisi lingkungan semakin memburuk. TPA Banggua, sebagai lokasi utama pembuangan, telah lama menjadi sorotan publik.
BMM juga meminta agar pemerintah daerah bertanggung jawab terhadap dampak kesehatan akibat pencemaran yang mengintai masyarakat sekitar. Mereka menuntut langkah konkret dan cepat dari pemerintah, bukan janji-janji normatif.
Aksi ini mendapat sorotan luas di media sosial dan ruang publik. Mahasiswa dinilai menjadi representasi suara rakyat yang muak dengan pembiaran masalah lingkungan tanpa penyelesaian yang nyata. Tuntutan mereka dianggap sebagai peringatan serius bagi pemerintah agar segera mengambil tindakan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.
IPS.W.00510
Posted in Daerah, Indeks Berita
JAKARTA, PINTASSATU.com – Menteri Perdagangan periode 2015–2016…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Jenazah Juliana Marins akhirnya…
JAKARTA I Pintassatu.Com I — Penilaian ICW…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Direktur RS Indonesia di…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Aparat Subdit Cybercrime, Polda…
BANDUNG I PINTASSATU.com – Menteri Dalam Negeri…
BOGOR I Pintassatu.Com I – Tepat pukul…
JAKARTA I Pintassatu.Com I – Himpunan Nelayan…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Pengadilan Tipikor pada Pengadilan…