Dapat Serangan Bom Dari Israel, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Tewas Satu Keluarga
Headline News
JAKARTA, PINTASSATU.com – Direktur RS Indonesia di…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Gubernur Aceh Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan perpanjangan Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh secara permanen serta mengembalikan fungsi Tanah Blang Padang di Banda Aceh sebagai tanah wakaf untuk Masjid Raya Baiturrahman.
Pernyataan tersebut disampaikan Mualem dalam pertemuan bersama bupati dan wali kota se- Aceh di Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Jakarta, Kamis malam (3/7/2025).
Menurut Mualem, Pemerintah Aceh terus melakukan berbagai langkah strategis agar seluruh butir dalam Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) dapat dijalankan secara utuh.
“ Ini adalah bentuk komitmen kita bersama untuk memastikan kekhususan Aceh tidak hanya diakui di atas kertas, tapi benar-benar terwujud dalam kebijakan nyata,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa perjuangan memperpanjang Dana Otsus dilakukan melalui koordinasi intensif dengan berbagai kementerian, DPR RI, hingga ke Presiden Republik Indonesia.
Dana Otsus yang mulai dikucurkan sejak 2008 merupakan bagian dari implementasi MoU Helsinki antara Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Dana ini diberikan sebagai bentuk percepatan pembangunan pascakonflik dan pengakuan terhadap kekhususan Aceh.
Sesuai UU Nomor 11 Tahun 2006, Aceh menerima Dana Otsus sebesar dua persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) nasional selama 15 tahun, kemudian satu persen untuk lima tahun berikutnya, yang dijadwalkan berakhir pada 2027.
“Ini bukan hanya soal anggaran, tapi juga menyangkut keadilan dan keberlanjutan perdamaian. Masih banyak ketimpangan yang harus kita atasi bersama. Dana Otsus permanen akan membantu memperkuat pembangunan berkelanjutan di Aceh,” ujar Mualem.
Dalam kesempatan itu, Mualem juga menyampaikan upaya pengembalian Tanah Blang Padang di Banda Aceh kepada fungsi awalnya sebagai tanah wakaf untuk Masjid Raya Baiturrahman.
Ia menyebutkan bahwa tanah tersebut memiliki nilai sejarah dan keagamaan yang sangat penting bagi masyarakat Aceh.
“Kita perjuangkan agar tanah ini kembali ke tujuan asalnya, bukan untuk Pemerintah Aceh, tapi untuk kemaslahatan umat lewat Masjid Raya,” katanya.
Selain itu, Mualem turut menyampaikan sejumlah aspirasi lainnya yang telah disampaikan ke pemerintah pusat melalui pertemuan dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan kementerian terkait.
Isu-isu yang diangkat mencakup penataan status ASN, penyelesaian tenaga honorer lama, pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), hingga hambatan administratif dalam proses mutasi ASN.
Ia juga mengingatkan para kepala daerah agar tidak lengah dalam menjalankan amanah yang diberikan rakyat.
“Jangan sampai perjuangan kita terhenti karena kepentingan sesaat. Ini tugas besar, dan hanya bisa tercapai kalau kita bersatu,” ujarnya.
Mualem menutup arahannya dengan pesan khas yang mengundang senyum, namun penuh makna: “Selow… bek syesyoh. Tapi kerja harus kelihatan. Jangan tinggalkan janji yang pernah kita sampaikan ke rakyat.
I PS.W. 0057
Posted in Daerah, Indeks Berita
JAKARTA, PINTASSATU.com – Direktur RS Indonesia di…
JAKARTA I Pintassatu.Com I – Kejaksaan Agung…
MANDALIKA I Pintassatu.Com I – Pertamina Mandalika…
JAKARTA I Pintassatu.Com I — Pada acara…
BEKASI I Pintassatu.Com I – Untuk menyambut Hari…
JAKARTA I Pintassatu.com I – Dalam peringatan…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Wakil Ketua DPR RI,…
JAKARTA I Pintassatu.com I – Senin 2…
JAKARTA, PINTASSATU.com – 24 Juni 2025, Wakil…