ICW Menilai Penyelewengan Keuangan Negara Kian Berpotensi
Headline News
JAKARTA I Pintassatu.Com I — Penilaian ICW…
BANDA ACEH, PINTASSATU.com – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu fondasi penting dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) Aceh, sekaligus menjadi strategi efektif dalam menekan angka stunting, kemiskinan, dan ketimpangan sosial.
Pernyataan itu disampaikan saat Fadhlullah menjadi keynote speaker pada acara Duek Pakat Nasional Tata Kelola Dapur MBG yang diselenggarakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (FEB USK).
“Program ini bukan hanya tentang pemenuhan hak atas makanan bergizi, tapi bagian dari investasi jangka panjang untuk membangun **generasi Aceh yang kuat dan sehat,” kata Fadhlullah.
Wagub juga menekankan bahwa MBG adalah program prioritas nasional dari Presiden Prabowo Subianto, yang diarahkan untuk memperkuat pondasi pembangunan berkelanjutan.
Menurutnya, keberhasilan program ini membutuhkan ekosistem pendukung yang terintegrasi, termasuk koperasi desa sebagai ujung tombak distribusi dan penyediaan bahan pangan.
“Pemerintah Aceh tengah menyiapkan lebih dari 6.500 desa untuk memiliki koperasi aktif guna menunjang kelancaran dapur MBG dan memperkuat rantai distribusi antarwilayah,” jelasnya.
Kolaborasi Lintas Sektor Sangat Diperlukan
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof. Agussabti, saat membuka acara menyatakan bahwa keberhasilan MBG bergantung pada tata kelola yang matang, partisipatif, dan terukur.
“Tantangannya besar. Diperlukan manajemen dapur yang efisien, serta kolaborasi lintas sektor agar program ini berkelanjutan,” ujar Prof. Agussabti.
Senada, Dekan FEB USK, Prof. Faisal, juga menekankan pentingnya tata kelola MBG berbasis sistem manajemen yang kuat sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga monitoring. Ia melihat MBG sebagai program multidimensi yang juga berdampak pada penguatan ketahanan pangan, ekonomi lokal, dan penciptaan lapangan kerja.
“MBG bukan hanya soal pangan bergizi, tapi juga peluang strategis untuk mendorong UMKM, memperkuat industri lokal, dan membuka lapangan kerja baru,” tegasnya.
Prof. Faisal juga menyatakan kesiapan FEB USK dalam mengambil peran akademik, khususnya dalam bidang riset, perumusan roadmap, dan pengembangan tata kelola MBG yang berkelanjutan.
Forum duek pakat ini diharapkan menjadi wadah sinergi berbagai pihak untuk menyusun prinsip tata kelola MBG yang baik, serta menghasilkan rekomendasi kebijakan yang dapat memperkuat efektivitas program ini di Aceh maupun secara nasional.
I PS.W. 0057
Posted in Daerah, Indeks Berita
JAKARTA I Pintassatu.Com I — Penilaian ICW…
BANDA ACEH – Minyak nilam asal Aceh…
BANDA ACEH, PINTASSATU.com – Seratusan massa yang mengatasnamakan…
NTB I Pintassatu.Com I DOMPU – koalisi mahasiswa…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Presiden Prabowo Subianto meresmikan…
TANGERANG, PINTASSATU.com – Beredar video yang menunjukkan…
JAWA BARAT I Pintassatu.com I – Ajang…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Jaksa Penuntut Umum menuntut…