Mahasiswa Gelar Aksi di DPRA, Menolak Penambahan Empat Batalyon di Aceh
Daerah
BANDA ACEH I Pintssatu.Com I – Ratusan…
KUTACANE I Pintassatu.com I – Seekor sapi milik warga Desa Mendabe, Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara, ditemukan mati dengan luka cakar di bagian punggung dan paha belakang, Minggu (8/6/2025). Diduga, sapi tersebut menjadi korban serangan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).
Kejadian ini terjadi di areal perkebunan warga yang berjarak sekitar 300 meter dari permukiman. Pemilik sapi, Iwan, mengaku kerap melepas ternaknya di sekitar kawasan tersebut, yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
“Biasanya sapi-sapi pulang sendiri, tapi kemarin ada satu yang tidak kembali. Setelah dicari, ternyata sudah mati diterkam harimau. Ini sudah kejadian keenam sejak 2022,” keluh Iwan saat dikonfirmasi Media ini.
Menanggapi kejadian ini, Bupati Aceh Tenggara, Salim Fakhry, meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) segera mengambil langkah antisipasi untuk mencegah konflik lebih luas antara manusia dan satwa dilindungi tersebut.
“Kami telah menyampaikan laporan ini ke BKSDA Aceh dan Kementerian Lingkungan Hidup. Masyarakat diimbau tetap waspada saat beraktivitas di sekitar kebun,” ujar Salim Fakhry, Senin (9/6/2025).
Kepala Resort Konservasi Wilayah Ex-situ BKSDA Aceh Tenggara, Suherman, membenarkan adanya laporan serangan harimau. Pihaknya telah melakukan patroli dan upaya pengusiran menggunakan mercon untuk mengembalikan harimau ke habitatnya.
“Kawasan ini memang berdekatan dengan TNGL, sehingga rawan terjadi konflik. Kami terus berkoordinasi dengan warga untuk meningkatkan kewaspadaan,” jelas Suherman.
Konflik manusia-harimau di Aceh Tenggara kerap terjadi akibat perambahan habitat satwa liar. BKSDA dan pemerintah setempat berupaya mengurangi risiko tersebut melalui, Pemantauan satwa menggunakan kamera trap, Pembangunan kandang ternak yang lebih aman, dan Edukasi masyarakat tentang cara menghindari pertemuan dengan harimau.
Harimau Sumatera merupakan satwa dilindungi yang statusnya kritis menurut IUCN. Upaya pelestarian harus sejalan dengan perlindungan terhadap warga agar tidak terjadi pembalasan terhadap satwa langka ini.
Patroli rutin terus dilakukan untuk memastikan keamanan warga sekaligus melindungi habitat harimau. II PS.W. 005725
Posted in Daerah, Indeks Berita
BANDA ACEH I Pintssatu.Com I – Ratusan…
JAKARTA I Pintassatu.com I – Akhirnya Ketua…
SUMBAWA BARAT I Pintassatu.Com I — Mulai…
KARAWANG I Pintassatu.Com I – Setelah sepekan terjadinya…
JABAR I Pintassatu.com I – Bripda Syahrul…
JAKARTA I Pintassatu.Com I – Kepala Subdit…
BOGOR, PINTASSATU.com – Seorang pria bernama Ayon (60)…