Pemkab Dompu Resmi Laporkan Mahasiswa Ke Polisi
Bali Nusra
NTB I Pintassatu.Com I DOMPU – koalisi mahasiswa…
ALOR I PINTASSATU.com – Aisyah Bahweres, Pengurus dan Bendahara Yayasan Abdi Mulya Sejahtera, yang menjadi bagian dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Sehat Alor, dalam pernyataan kepada Pintassatu.Com, Jumat (11/07/2025) dia meminta klarifikasi terkait pengelolaan Dapur Sehat Makanan Bergisi Gratis (MBG) yang bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional.
Aisyah Bahweres menyatakan bahwa sejak April 2025, dia tidak lagi dilibatkan dalam pengelolaan keuangan yayasan, meskipun namanya masih tercatat sebagai bendahara dalam akta notaris yayasan, tapi dia tidak mengetahui jumlah transferan uang yang masuk ke rekening yayasan dan penggunaan dana tersebut,”ucapnya.
Dia minta kejelasan dari Pembina Yayasan, Gabriel Abdi Kusuma Beri Binna, dan Ketua Yayasan, Dia juga meminta kejelasan terkait statusnya sebagai supplier di portal BGN dan meminta agar namanya dikeluarkan dari daftar supplier jika tidak lagi difungsikan.
Untuk itu, Aisyah Bahweres juga meminta kejelasan terkait hak-haknya sebagai bendahara yayasan dan pemilik aset yang digunakan di dapur BGN Kadelang yang telah dirintisnya.
Dia berharap ada transparansi dan komunikasi yang baik terkait tugas dan tanggung jawabnya sebagai bendahara di yayasan,”katanya.
Dikatakan bahwa Mulyawan Djawa, sebagai Ketua Yayasan, telah berulang kali membatalkan pertemuan secara sepihak dengan alasan sibuk, sehingga dia merasa hak-haknya diabaikan.
Dia berharap ada niat baik dari Mulyawan Djawa untuk mencari solusi dan jalan keluar terkait masalah ini.
Untuk mendukung program yayasan, Aisyah Bahweres telah menutup kafe miliknya dan memindahkan semua asetnya ke dapur BGN.
Sebagai pengurus yayasan, dia berharap ada kompensasi yang adil karena telah mengorbankan usahanya. Namun, dia merasa sangat dirugikan karena tidak lagi dilibatkan dalam kegiatan dapur dan tidak menerima honor yang seharusnya dia dapatkan.
Aisyah Bahweres juga menjelaskan bahwa anggaran untuk sewa bangunan, peralatan, dan biaya operasional dapur tidak pernah dibayarkan. Dia ingin klarifikasi dan meminta yayasan untuk mengganti kerugian yang dialami.
Dia juga ingin tahu tentang proses pencairan dana sejak April 2025 dan bagaimana penggunaan dana tersebut.m, “ungkapnya.
Dia berharap dapat menemukan solusi untuk masalah ini tanpa mengganggu jalannya program. Namun, jika Mulyawan Djawa tetap mengabaikan hak-haknya, dia akan terus memperjuangkan hak-hak tersebut hingga ada kejelasan.
Jika tidak ada kebijakan yang adil dari pimpinan yayasan, dia mungkin akan mengambil langkah- langkah hukum untuk melindungi aset miliknya.
Aisya Baweres berencana untuk mengambil langkah hukum untuk melindungi hak dan aset- asetnya jika tidak mendapatkan kejelasan terkait statusnya di yayasan dan dapur. Masalah ini merupakan masalah internal yayasan dan tidak ada niat untuk menghalangi program yang sedang
I PS.W.00309
Posted in Bali Nusra, Indeks Berita
NTB I Pintassatu.Com I DOMPU – koalisi mahasiswa…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Menteri Agama Republik Indonesia, Prof….
MALUKU, PINTASSATU.com – Dua mahasiswa Universitas Gadjah…
BANDA ACEH, PINTASSATU.com – Seratusan massa yang mengatasnamakan…
JAKARTA I Pintassatu.com I – Di tengah…
KOTA DEPOK I Pintassatu.com l – Kapolres…
JAKARTA I Pintassatu.Com I – Sebanyak tujuh…
JAKARTA, PINTASSATU.com – 24 Juni 2025, Wakil…
JAKARTA PUSAT I Pintassatu.Com I — Minggu…