WhatsApp Image 2025-05-03 at 14.42.22_13911e40

Bendahara Yayasan Abdi Mulya Sejahtera Minta Klarifikasi Pengelolaan Dapur BGN

Admin | Jul 12, 2025

Untitled-7

ALOR I PINTASSATU.com – Aisyah Bahweres, Pengurus dan  Bendahara Yayasan Abdi Mulya Sejahtera, yang menjadi bagian dari  Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Sehat Alor, dalam pernyataan kepada Pintassatu.Com, Jumat (11/07/2025) dia meminta klarifikasi terkait pengelolaan Dapur Sehat Makanan Bergisi Gratis (MBG) yang bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional.

Aisyah Bahweres menyatakan bahwa sejak April 2025, dia tidak lagi dilibatkan dalam pengelolaan keuangan yayasan, meskipun namanya masih tercatat sebagai bendahara dalam akta notaris yayasan, tapi dia tidak mengetahui jumlah transferan uang yang masuk ke rekening yayasan dan penggunaan dana tersebut,”ucapnya.

Dia minta kejelasan dari  Pembina Yayasan, Gabriel Abdi Kusuma Beri Binna, dan Ketua Yayasan, Dia juga  meminta kejelasan terkait statusnya sebagai supplier di portal BGN dan meminta agar namanya dikeluarkan dari  daftar supplier jika tidak lagi difungsikan.

Untuk itu, Aisyah Bahweres juga  meminta kejelasan terkait hak-haknya sebagai bendahara yayasan dan  pemilik aset yang digunakan di dapur BGN Kadelang yang telah dirintisnya.

Dia berharap ada transparansi dan komunikasi yang baik terkait tugas dan tanggung jawabnya sebagai bendahara di yayasan,”katanya.

Dikatakan bahwa Mulyawan Djawa,  sebagai Ketua Yayasan, telah berulang kali membatalkan pertemuan secara sepihak dengan alasan sibuk, sehingga dia merasa hak-haknya diabaikan.

Dia berharap ada niat baik dari Mulyawan Djawa untuk mencari solusi dan jalan keluar terkait masalah ini.

Untuk mendukung program yayasan, Aisyah Bahweres telah menutup kafe miliknya  dan memindahkan semua asetnya ke dapur BGN.

Sebagai pengurus yayasan, dia berharap ada kompensasi yang adil karena telah mengorbankan usahanya. Namun, dia merasa sangat dirugikan karena tidak lagi dilibatkan dalam kegiatan dapur dan tidak menerima honor yang seharusnya dia dapatkan.

Aisyah Bahweres juga  menjelaskan bahwa anggaran untuk sewa bangunan, peralatan, dan  biaya operasional dapur tidak pernah dibayarkan. Dia ingin klarifikasi dan  meminta yayasan untuk mengganti kerugian yang dialami.

Dia juga  ingin tahu tentang proses pencairan dana sejak April 2025 dan  bagaimana penggunaan dana tersebut.m, “ungkapnya.

Dia berharap dapat menemukan solusi untuk masalah ini tanpa mengganggu jalannya program. Namun, jika Mulyawan Djawa tetap mengabaikan hak-haknya, dia akan terus memperjuangkan hak-hak tersebut hingga ada kejelasan.

Jika tidak ada kebijakan yang adil dari  pimpinan yayasan, dia mungkin akan mengambil langkah- langkah hukum untuk melindungi aset miliknya.

Aisya Baweres berencana untuk mengambil langkah hukum untuk melindungi hak dan aset- asetnya jika tidak mendapatkan kejelasan terkait statusnya di yayasan dan  dapur. Masalah ini merupakan masalah internal yayasan dan  tidak ada niat untuk menghalangi program yang sedang

I PS.W.00309

 

Berita Menarik

Pemkab Dompu Resmi Laporkan Mahasiswa Ke Polisi

NTB I Pintassatu.Com I DOMPU – koalisi mahasiswa…

Kisruh Tanah Wakaf Sultan Blang Padang, Menteri Agama Rencana Kembalikan ke Nazir Sah

JAKARTA, PINTASSATU.com – Menteri Agama Republik Indonesia, Prof….

Jenazah 2 Mahasiswa UGM Korban Tenggelam Diantar Ratusan Warga ke Bandara

MALUKU, PINTASSATU.com – Dua mahasiswa Universitas Gadjah…

Manajemen Pemerintah Prabowo Dipertanyakan

JAKARTA I Pintassatu.Com I — Hasan Nasbi…

Rakyat Aceh Menggugat : Massa Desak Pemerintah Kembalikan Tanah Wakaf Blang Padang ke Masjid Raya Baiturrahman

BANDA ACEH, PINTASSATU.com – Seratusan massa yang mengatasnamakan…

Baca Juga