Riuh PPS Ditengah Moratorium

Tahun 2006, 5 Kepala Daerah Se Pulau Sumbawa Sepakati Ibu Kota PPS Di Sumbawa Besar

JAKARTA I Pintassatu.Com I – Wacana Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) akhir  ini kembali menggelora

Wacana ini di mulai sejak tahun 90 an silam. dicetus sejumlah tokoh dan  masyarakat yang menginginkan perubahan.

Wacana itu memang tidak bodong, melihat Pulau Sumbawa yang kaya  akan sumber daya alam. Pulau Sumbawa memiliki sejumlah tambang mas, tambang lain seperti marmer, pasir besi, dan potensi destinasi wisata menjanjikan yang belum tergarap.

Namun wacana ini kandas ditangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada priode ke – 2, setelah SBY mengeluarkan Moratorium untuk Daerah Otonom Baru  (DOB).

Ada 3 poin kesepakatan para Bupati, Wali Kota, dan Pimpinan DPRD se – Pulau Sumbawa tanggal 16 November 2006 di Sumbawa Besar.

Poin 2 dan 3 dari tiga poin  kesepakatan tersebut adalah, menyepakati Ibu Kota Provinsi PPS   di Sumbawa Besar.

Selanjutnya, apabila dari hasil kajian Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DOB) pusat, atau Lembaga/instansi lain yang menyatakan bahwa Kota Sumbawa tidak layak  menjadi Ibu Kota Provinsi Pulau Sumbawa, maka Pemerintah kabupaten Sumbawa dan  Kabupaten Sumbawa Barat akan menarik diri Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa.

Secara terpisah, M. Yunus Asfiah pernah menjadi sekertaris Kongres Rakyat tahun 2011 yang di gelar di Lapangan Pacuan Kuda  Desa Kerato, Kecamatan Untir Iwes, Sumbawa Besar, mengatakan, jika kesepakatan itu merupakan hal biasa saja.

Menurut Ketua Kaukus Muda  Komite Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa (KP3S) itu, bahwa yang menjadi tujuan bersama adalah bagaimana PPS  bisa segera terwujud, dan agar moratorium segera ditutup oleh  Pemerintah Pusat.

“ Saya yakin jika ada dorongan yang kuat dari  masyarakat, maka PPS akan segera terbentuk,” Ujar Yunus wartawan senior itu.

Kamis 15/5/2025 lalu, aksi massa dari  masyarakat Pulau Sumbawa, yang menamakan diri  KP4S (Komite Percepatan Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa), berupaya untuk tutup akses Pelabuhan Poto Tano. Namun aksi massa KP4S dapat dicegah aparat kepolisian. I PS.Own.00125