Minta Pembentukan PPS Dipercepat KP4S Aksi Demonstari di Pelabuhan Tano
Daerah
SUMBAWA BARAT I Pintassatu.Com I — Mulai…
JAKARTA, PINTASSATU.com I – Keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk menaikkan gaji hakim hingga 280 persen dipandang bukan hanya kebijakan fiskal.
Hak tersebut merupakan pernyataan moral dan arah baru dalam membenahi wajah hukum di Indonesia. Di tengah derasnya arus tuntutan reformasi peradilan, langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah ingin menata kembali sendi keadilan dari hulunya melalui kesejahteraan para hakim.
Ir. Hj. Sari Yuliati, M.T., Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, menjadi salah satu tokoh parlemen yang secara tegas mendukung kebijakan ini.
Baginya, menaikan gaji hakim bukan soal angka, melainkan soal kehormatan lembaga peradilan. “Hakim adalah simbol keadilan. Bila mereka masih dihimpit kebutuhan hidup dasar, bagaimana bisa kita menuntut putusan yang objektif dan bebas dari pengaruh?” ungkapnya.
Namun, Sari Yuliati tidak berhenti di situ. Ia menegaskan bahwa kenaikan gaji harus diikuti oleh komitmen kuat dari para hakim untuk menjaga integritas dan independensi.
Hakim bukan hanya harus merasa cukup secara materi, tetapi juga wajib menjadi contoh melalui moralitas dan keberaniannya dalam menegakan hukum.
Sari pun meminta Komisi Yudisial untuk tidak pasif dalam hal pengawasan terhadap hakim. Dengan gaji tinggi, tidak ada lagi Pengawasan yang ketat, transparan, dan tegas harus diperkuat, termasuk dengan melibatkan peran serta masyarakat sipil.
Selama hampir dua dekade, mayoritas hakim—terutama di tingkat pertama—tidak mengalami perubahan signifikan dalam kesejahteraannya.
Banyak yang tinggal di rumah kontrakan, menggantungkan hidup dari tunjangan minim, dan bekerja di bawah tekanan sistemik. Dengan kenaikan gaji ini, Indonesia memasuki babak baru yakni hakim yang sejahtera harus menjadi hakim yang bersih.
Sebagai bagian dari Fraksi Partai Golkar dan mitra pemerintah, Sari Yuliati juga melihat kebijakan ini sebagai bentuk keseriusan Presiden Prabowo dalam meletakkan fondasi negara hukum yang kuat dan adil.
Pemerintah tidak hanya ingin membangun infrastruktur fisik, tetapi juga kepercayaan publik melalui penegakan hukum yang berkeadilan.
“Kesejahteraan dan pengawasan harus beriringan. Ini bukan hadiah untuk hakim, ini adalah investasi negara untuk keadilan,” tegasnya.
II ham
Posted in Indeks Berita, Jabodetabek, Polkam
SUMBAWA BARAT I Pintassatu.Com I — Mulai…
JAKARTA, PINTASSATU.com – Pusat Vulkanlogi dan Mitigasi…
MANDALIKA I Pintassatu.Com I – Pertamina Mandalika…
PANGKAL PINANG I Pintassatu.com | – Gubernur…
NTB I Pintassatu.Com I DOMPU – koalisi mahasiswa…
JAKARTA I Pintassatu.com I – Mantan pengacara…
BOGOR KOTA I Pintassatu.Com I Ketua Pimpinan…
JAKARTA I Pintassatu.com I – Adanya libur…
JAKARTA I Pintassatu.com I – Tim Patroli…
BOGOR KOTA – I Pintassatu.com l Tidak…