TAHUN BARU ISLAM

By: Mohammad S. Gawi

Hilal muharram merona diawal malam
Menyeret ingatan ke masa silam
Saat Rasulullah bersama insan beriman
Dari bumi  Mekkah ke negeri idaman

Adakah kau dengar gemuruh angin
dan gemercik pasir beterbangan
Udara dingin mencekam

Kemudian berganti siang
membakar jazirah yang kerontang

Tapi langkah mereka penuh nikmat
Tak mengenal capek dan penat
Berbaris rapi bagai satu jasad

Antara kebun korma dan bukit batu
…dan butiran pasir yang membisu

Awan putih bak selendang alam
Berarak laksana kereta malam
Mengikuti langkah orang beriman
Seraya menyebarkan salam

Tatkala fajar pagi menyingsing
Embun menetes bagai air mata syuhadah
Mengalir ke raga yang sedang menengadah

Memuja kebesaran Penguasa Semesta
Membangunkan bumi yang sedang pulas
Dalam dekapan tangan-tangan culas

Nun jauh disana
Cahya Baginda memantul ke angkasa
Penghuni Madinah bersiaga
Menaiki pohon-pohon korma

Dengan senandung seloka madaniah
Menyambut kedatangan kekasih Allah
Thola’al badru ‘alayna min tsaniyyatil wada,i Wajanasy-syukru ‘alayna ma da’a lillahi da’i

Telah datang bulan purnama
Yang mengantarkan amanah Allah
Kami sambutmu dengan gembira
Dalam nuansa ukhuah Islamiah

Di sinilah cahya Islam mulai menyala
Merambah ke seluruh benua hingga ke bumi Nusantara

Membebaskan seluruh budak berhala dan mengusir keangkuhan penjajah
Namun, kini
Setelah berhala terbakar
Penjajah terusir
Dengan takbir Allahu Akbar
dan KuasaNya yang Qudus

Datang lagi raksasa
Yang  punya kuasa bagai Fir’aun
punya harta seperti Kharun
Licik laksana Namrud

Mereka merentangkan tangan berduri
Menebar harta bercampur racun serangga
dan doktrin komunis yang bengis

Untuk menggusur umat para Nabi
Yang sejak lama mengawal negeri

Wahai kaum mu’minin dan ahlul kitab
Kita siaga dalam satu kongsi
Untuk menumpas antek komunis
Yang disemai kawanan iblis
Dengan bantuan pamong negeri