Soroti Pelajar Ngopi hingga Dini Hari, Aceh Segera Siapkan Regulasi Baru

BANDA ACEH, PINTASSATU.com – Fenomena pelajar di Aceh yang menghabiskan waktu di warung kopi hingga larut malam mulai menuai sorotan serius dari Pemerintah Aceh. Kebiasaan nongkrong hingga dini hari dinilai berdampak negatif terhadap prestasi belajar dan pembentukan karakter generasi muda.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, menyatakan bahwa pihaknya sedang menyiapkan langkah-langkah penertiban. Salah satunya adalah rencana penyusunan regulasi baru yang secara khusus mengatur aktivitas malam pelajar.

“Pelajar di bawah umur yang masih nongkrong di warung kopi sampai pukul dua pagi itu sangat meresahkan,” ujar Nasir, Minggu (29/6/2025).

Menurutnya, perilaku siswa yang bebas berkeliaran hingga larut malam tidak hanya berisiko terhadap prestasi akademik, tetapi juga  berpotensi merusak perkembangan karakter mereka.

“Kami sedang menjajaki penguatan regulasi, mungkin dalam bentuk Instruksi Gubernur (Ingub), agar bisa menjadi dasar bagi  langkah penertiban di lapangan,” jelasnya.

Lebih jauh, Nasir menekankan bahwa perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan di Aceh tidak hanya sebatas pembangunan fisik sekolah. Aspek non-akademik, seperti pembinaan karakter dan pengendalian lingkungan sosial siswa, juga menjadi prioritas.

Sekolah Keunggulan Garuda

Selain rencana penertiban aktivitas malam pelajar, Nasir juga  mengungkapkan rencana besar Pemerintah Aceh dalam membangun Sekolah Keunggulan Garuda di Kecamatan Kota Malaka, Aceh Besar.

Proyek pendidikan yang akan berdiri di atas lahan seluas 25 hektare ini diharapkan menjadi percontohan pendidikan berbasis intelektual, karakter, nasionalisme, dan nilai-nilai keislaman.

“Saya sudah melihat konsep Sekolah Garuda, sangat luar biasa. Ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga tentang integritas pendidik dan ekosistem pendidikan yang sehat,” ujarnya.

Nasir juga menegaskan bahwa Pemerintah Aceh terbuka terhadap arahan dan dukungan dari kementerian agar transformasi pendidikan benar-benar menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk hingga ke pelosok-pelosok daerah.

I PS.W. 0057